Ahad 26 Jan 2020 18:50 WIB

Menhub: Sudah tak Ada Lagi Penerbangan dari Wuhan

Pemerintah akan mengkaji soal larangan penerbangan dari kota-kota China lainnya.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Teguh Firmansyah
 Warga berbelanja dengan mengenakan masker di sebuah supermarket di kota Wuhan, Sabtu (25/1/2020).   Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan sebagai pusat penyebaran virus Corona yang telah menginfeksi sekitar ratusan warga Wuhan dan menewaskan puluhan lainnya.
Foto: Chinatopix via AP
Warga berbelanja dengan mengenakan masker di sebuah supermarket di kota Wuhan, Sabtu (25/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan sebagai pusat penyebaran virus Corona yang telah menginfeksi sekitar ratusan warga Wuhan dan menewaskan puluhan lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, saat ini sudah tidak ada penerbangan dari maupun ke Wuhan, China. Seperti diketahui, kota tersebut tengah terjangkit virus Corona.

"Jadi kemarin Lion Air sempat akan mengembalikan penumpang, tapi di sana sudah close. Jadi (penerbangan) yang kembali sudah kosong, clear tidak ada lagi penerbangan ke Wuhan dari mana pun di Indonesia," tegas Budi kepada wartawan usai meninjau pengoperasian runway 3 dan east cross taxiway di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Ahad, (26/1).

Baca Juga

Ia pun menegaskan, Garuda Indonesia juga tidak memiliki penerbangan ke Wuhan. "Sebelumnya ada pemberitaan kalau Garuda menolak permintaan kami untuk tidak ke sana," kata dia.

Terkait penutupan penerbangan ke kota-kota lainnya di China, Budi mengatakan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan membahasnya dahulu dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Pemerintah bakal melihat perkembangan virus itu di berbagai kota di China.

"Di satu sisi kita lakukan suatu kegiatan yang preventif untuk menangkal jangan sampai terjadi perpindahan virus ke Indonesia. Diwakili pergerakan di bandara, saya apresiasi KKP lakukan langkah-langkah baik," ujar Budi.

Ia masih belum bisa memastikan, kapan penerbangan dari dan ke Wuhan kembali beroperasi. Menurut dia, bisa sampai tiga minggu bahkan sebulan, sebab kondisi di sana tampaknya masih krusial.

"Tentang Corona, kita lihat begitu eksplosifnya berita soal ini dan kebanyakan masih di Wuhan. Kita bertahap meninjau, Apa yang kita sampaikan tak lepas dari rekomendasi kemenkes dan kemenlu, setiap hari kita lakulan koresponden dengan kedua kementerian itu," jelasnya.

Budi berharap, kejadian akibat virus ini tidak membuat hubungan antarnegara berselisih. "Kita lihat ini sebagai suatu musibah, dan kita doakan terus agar ini tidak berkepanjangan," katanya.

Ia menambahkan, upaya pencegahan tidak hanya diberlakukan di bandara tapi juga di seluruh pelabuhan di Indonesia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement