REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA --Perusahaan pembuat helikopter yang ditumpangi Kobe Bryant, Lockheed Martin, akan melakukan investigasi terhadap heli Sikorsky S-76B. Lockheed Martin akan bekerja sama dengan Dewan Keamanan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB), untuk memastikan penyebab kecalakaan yang merenggut nyama legenda LA Lakers tersebut.
Heli yang jatuh di Calabasas, Kalifornia tersebut biasanya digunakan oleh Presiden AS Donald Trump dan keluarga kerajaan Inggris. Heli tersebut juga digunakan oleh militer Spanyol dan penjaga pantai Jepang.
Dalam sebuah laporan dari the Independent, ada dua kecelakaan fatal yang melibatkan S-76B dalam beberapa tahun terakhir. Pertama di Kanada pada 2013, yang merupakan helikopter medis dan menewaskan empat orang. Sementara pada 2017 kecelakaan terjadi di Turki dan membuat tujuh orang meninggal.
Dalam kecelakaan di Calabasas ini, sembilan orang meninggal. Selain Kobe, anaknya Gianna Bryant menjadi korban.
"Kami telah menjalin komunikasi dengan NTSB dan siap untuk memberikan pendampingan dan mendukung otoritas investigasi dan pelanggan kami,: jelas Lockheed Martin dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AS, Selasa (28/1).
Bryant sebelumnya menjelaskan kalau ia lebih suka naik heli ke LA untuk menghindari macet. Namun ia mengaku heli itu bukanlah miliknya, melainkan menyewa. Karena itu, Lockhheed tidak ingin kehilangan pelanggan gara-gara kecelakaan yang menewaskan legenda basket AS tersebut.
"Keamanan adalah prioritas utama kami, Jika adalah sesuatu yang ditemukan dari investigasi, kami akan memberikan kepada pelangga S-76 kami," kata Lockheed Martin.