REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Masyarakat di Kabupaten Cirebon diimbau untuk mewaspadai penyebaran penyakit, termasuk virus corona. Mereka dianjurkan segera mendatangi fasilitas kesehatan (faskes) bila mengalami gejala penyakit.
''Jika mengalami gejala panas (demam tinggi), batuk, pilek, dan sesak nafas, segera periksakan diri ke faskes,'' kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni, Rabu (21/1).
Bupati Cirebon pun telah mengeluarkan surat edaran berisi imbauan mengenai hal tersebut. Untuk pencegahan penyakit, masyarakat juga diimbau untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta mengkonsumsi makanan bergizi. Masyarakat pun diminta menerapkan etika saat bersin dan batuk, dengan menutup hidung dan mulut.
Meski demikian, masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak panik menghadapi isu virus corona. ''Insya Allah Cirebon aman (dari virus Corona). Masyarakat jangan khawatir,'' tegas Eni.
Seperti diketahui, seorang warga Desa Cikulak, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, S (44), dinyatakan suspek virus Corona. Selain mengalami demam, batuk, dan sesak nafas, S juga diketahui baru saja pulang dari Taiwan.
S pun dirawat intensif di ruang isolasi RSUD Waled Kabupaten Cirebon. Pengambilan sampel serum darah, swap dari hidung dan tenggorokan dari pasien S pun telah dilakukan petugas Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Jakarta.
''Kami juga terus memantau kondisi keluarganya yang melakukan kontak langsung (dengan S),'' terang Eni.
Pihak rumah sakit menyatakan kondisi S sudah membaik. Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon maupun tim dokter rumah sakit saat ini masih menanti hasil uji laboratorium atas pemeriksaan sampel yang telah dilakukan terhadap S.
Menghadapi virus Corona yang tengah menyebar di Cina, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Cirebon, Ahmad Fariz Malvi Zamzam Zein meminta masyarakat untuk menerapkan etika bersin dan batuk.
''Saat batuk dan bersin, tutup hidup dan mulut, sebaiknya dengan tisu,'' kata Fariz.
Penggunaan tissue dinilai lebih aman dibandingkan sapu tangan. Hal itu karena tisu bersifat sekali pakai, sedangkan sapu tangan digunakan berkali-kali.
Selain itu, masyarakat juga diimbau menggunakan masker selama beraktivitas. Hal itu untuk mencegah penyebaran virus dan bakteri yang menyebar di udara.
Bagi warga yang baru pulang bepergian dari negara yang tengah terjangkit virus corona, diminta untuk memeriksakan kesehatannya. Apalagi, jika mengalami gejala demam, batuk dan ada gangguan pada saluran nafasnya.
IDI Kabupaten Cirebon pun telah mengingatkan seluruh dokter untuk melakukan deteksi dini dan melakukan tata laksana medis terkait hal itu.
Sementara itu, upaya antisipasi penyebaran virus corona dilakukan di berbagai bandara, termasuk Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Kabupaten Majalengka. Pemasangan thermal scan (scan temperatur suhu tubuh) pun telah dilakukan di bandara tersebut.
Upaya itu dipantau langsung oleh Kapolres Majalengka, AKBP Mariyono, bersama para pejabat utama Polres Majalengka, dengan mendatangi langsung BIJB Kertajati, Rabu (29/1).
Sejauh ini belum ada laporan warga di Majalengka yang terjangkit virus Corona. Namun, pihak kepolisian terus memberikan imbauan kepada warga, termasuk penumpang di BIJB Kertajati Majalengka.
''Para penumpang sebaiknya segera melapor dan konsultasi ke fasilitas kesehatan yang telah disiapkan petugas kesehatan di BIJB Kertajati, terutama bagi mereka yang baru pulang dari luar negeri,'' tukas Kapolres Majalengka, AKBP Mariyono. N