Kamis 30 Jan 2020 17:33 WIB

'Mayoritas Pernikahan Hindu-Muslim India Atas Dasar Cinta'

Sejumlah pernikahan Hindu-Muslim di India kerap dilaporkan ke polisi.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
'Mayoritas Pernikahan Hindu-Muslim India Atas Dasar Cinta'. Patung Dewa Rama berdiri di sebelah Sungai Serayu di Ayodhya. Situs Ayodhya telah lama menjadi sengketa umat Muslim dan Hindu India.
Foto: AP Photo/Rajesh Kumar Singh
'Mayoritas Pernikahan Hindu-Muslim India Atas Dasar Cinta'. Patung Dewa Rama berdiri di sebelah Sungai Serayu di Ayodhya. Situs Ayodhya telah lama menjadi sengketa umat Muslim dan Hindu India.

REPUBLIKA.CO.ID, AMRITSAR -- The All Pakistan Hindu Panchayat (APHP) mengklaim sebagian besar kasus pernikahan antara wanita Hindu dengan pria Muslim adalah hasil dari hubungan cinta bukan penculikan. Dengan alasan kehormatan, anggota keluarga perempuan membuat cerita tentang penculikan dan masuk Islam paksa.

Dilansir di Times of India, Kamis (30/1), APHP telah menyelidiki insiden 'penculikan' dan pemindahan paksa gadis Hindu di Pakistan, terutama yang berada di Provinsi Sindh Pakistan yang memiliki populasi Hindu cukup besar. Sekretaris Jenderal APHP Ravi Dawani mengatakan pernikahan tersebut bukan penculikan.

Baca Juga

"Itu adalah cinta dalam banyak kasus, bahkan jika itu melibatkan seorang gadis kecil," kata Ravi.

Mengutip insiden Bharti, seorang mahasiswa teknik di Universitas Teknik dan Teknologi Mehran, Jamshoro, yang dilaporkan diculik dan secara paksa masuk Islam, ia justru mengatakan ia jatuh cinta dengan sesama mahasiswa Shahrukh Memon. "Investigasi kami mengungkapkan ketika keluarga Bharti mengetahui hubungannya dengan Shahrukh, mereka menghentikannya dari pergi ke perguruan tinggi sampai waktu Shahrukh sendiri pergi ke rumah mereka dan memastikan Bharti akan aman," ujarnya. 

Ravi mengklaim keluarga Shahrukh dan Bharti memiliki hubungan persahabatan. Namun, karena mereka jatuh cinta dan menikahi pria Muslim, Bharti harus memeluk Islam sehingga dia pindah agama dan dinamai kembali sebagai Bushra.

Dia kemudian menikah di pengadilan melawan keinginan keluarganya. “Tetap saja, mereka (keluarga Bharti) mencoba menikahinya secara paksa, tetapi Shahrukh turun tangan ketika dia mengetahuinya dan membawanya bersamanya. Namun, insiden itu dilebih-lebihkan di media sebagai salah satu penculikan dan pemaksaan konversi agama,” katanya.

Ravi menunjukkan ketika Bushra bersaksi di pengadilan, dia dengan tegas mengatakan telah masuk Islam dan menikahi Shahrukh atas kehendaknya sendiri. Tentang tuduhan penculikan dan pemindahan paksa, seorang warga Jacobabad, Mehak mengatakan,  penyelidikan mereka mengungkapkan suaminya Ali Raza Machi adalah buruh harian.

Ayah Mehak sedang membangun sebuah rumah di mana Ali dan ayahnya bekerja sebagai buruh harian, Mehak dan Ali saling tertarik dan dia memutuskan memeluk Islam untuk menikah dengannya meskipun mengetahui Ali sudah menikah dua kali dan memiliki empat anak.

"Ketika keluarga Mehak mengetahui tentang pernikahan itu, mereka merasa terluka dan mengajukan laporan polisi," ujarnya. 

Demikian pula, penasihat gadis Nankana Sahib Sikh, Jagjit Kaur, Muhammad Sultan Sheikh memberi tahu cinta di balik langkahnya memeluk Islam untuk menjadi Ayesha Bibi dan menikahi Mohammad Hassan.

"Mereka sudah saling kenal sejak lama dan memutuskan untuk menikah," ujarnya. 

Namun, sekretaris jenderal APHP mengakui ada insiden gadis-gadis Hindu diculik dan dipaksa untuk memeluk Islam. "Tapi insiden ini tidak banyak," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement