Senin 03 Feb 2020 14:27 WIB

Ibu Kota Australia Waspadai Asap Tebal

Perubahan arah angin diperkirakan membawa asap tebal di wilayah Canberra.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Kabut asap tebal di Australia, ilustrasi
Foto: Kelly Barnes/EPA-EFE
Kabut asap tebal di Australia, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Kebakaran hutan di dekat ibu kota Canberra telah mereda dan suhu udara menurun. Namun, para pejabat setempat memperingatkan bahwa asap tebal akan menyelimuti Canberra, karena ada pergeseran angin.

Sekitar seperempat lahan di wilayah Canberra terbakar selama beberapa pekan terakhir. Kebakaran itu dipicu oleh cuaca panas dan angin. Suhu pada Senin (3/2) tercatat turun menjadi sekitar 28 derajat celcius.

Baca Juga

"Perubahan arah angin diperkirakan akan membawa asap tebal di wilayah perkotaan Canberra," ujar Layanan Darurat Wilayah Ibu Kota Australia (ACT) dalam situs webnya.

Kebakaran hutan yang berkepanjangan di Australia telah menewaskan 33 orang, dan 1 miliar hewan asli negara tersebut. Kebakaran yang terjadi sejak September itu telah menghancurkan 2.500 rumah dan lebih dari 11,7 juta hektare lahan hangus.

Krisis kebakaran membuat 274 ilmuwan mendesak pemerintah Australia untuk mengambil tindakan yang lebih drastis, dan mengurangi emisi nol persen pada 2050. Jika tidak segera diatasi, krisis itu akan memburuk di masa depan.

"Kebakaran di Australia hampir pasti akan memburuk di masa depan, perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia akan membuat kebakaran semakin meningkat," ujar para pakar iklim dan kebakaran dari seluruh dunia dalam sebuah surat terbuka.

Kelompok industri Energy Networks Australia mengatakan, kebakaran telah merusak jalur listrik sepanjang ribuan kilometer dan menghancurkan lebih dari 5.000 tiang listrik. Kebakaran juga telah memutus aliran listrik ke 80 ribu rumah. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement