REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung mengungkapkan sebanyak 16 pekerja asal China yang tengah berada di kampung halamannya sementara waktu tidak boleh kembali ke Bandung. Sebab, kebijakan tersebut ditempuh untuk mengantisipasi penyebaran virus Korona yang tengah mewabah.
Kepala Disnaker Kota Bandung, Arief Syaifudin mengatakan 16 pekerja yang pulang ke China untuk merayakan Imlek masih tertahan dan belum bisa kembali ke Bandung. Sedangkan 23 orang yang tidak pulang kampung dan berada di Bandung dalam kondisi sehat dan tidak terpapar virus Korona.
"Kita mendatangi 18 perusahaan yang terdapat pekerja asal China sebanyak 44 orang. Setelah diperiksa ternyata tidak ada yang terpapar virus Korona," ujarnya pada acara Bandung Menjawab, Selasa (4/1). Sisanya 5 orang katanya sudah habis masa kerja di Bandung dan sudah kembali ke China.
"Hasil kesimpulan belum ada tenaga kerja asing (TKA) asal China terkrna virus Korona," ujarnya. Ia menyarankan perusahaan untuk memperhatikan TKA asal China dan melakukan medical check up khususnya yang pernah bepergian ke China.
Arief mengatakan mayoritas pekerja asal China berprofesi sebagai guru, pemain akrobatik dan manager marketing di perusahaan. Sedangkan menurutnya tidak terdapat pekerja yang bekerja di proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) di Bandung.
"Kami menyarankan perusahaan untuk melakukan medical check up dan tidak boleh pulang dan kembali (pekerja ke China) sampai kondisi sudah stabil," ungkapnya.
Terkait warga Bandung yang bekerja di China, Kadisnaker mengaku tidak memiliki data terkait hal tersebut. Ia pun meminta agar perusahaan lebih memperhatikan kondisi kesehatan pekerja asal China.