Rabu 05 Feb 2020 14:23 WIB

Istana Bantah Indonesia Berlebihan Larang Impor dari Cina

Istana menanggapi pernyataan jika Indonesia berlebihan dalam merespon virus corona.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bayu Hermawan
Fadjroel Rachman
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Fadjroel Rachman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Cina menyebut Indonesia berlebihan dalam merespon wabah virus korona. Menanggapi hal itu, Istana pun menegaskan langkah pemerintah untuk melarang impor hewan hidup dari Cina ini pun sudah tepat.

Juru Bicara Kepresiden Fadjroel Rachman mengatakan larangan impor dari negeri Cina ini tak hanya dilakukan oleh Pemerintah Indonesia, namun juga sejumlah negara lainnya untuk mengantisipasi penyebaran virus korona yang hingga kini belum ditemukan vaksinnya. "Tidak. Karena tindakan pemerintah Indonesia, juga dilakukan oleh pemerintah lain di dunia," tegasnya di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (5/2).

Baca Juga

Kebijakan larangan impor ini akan diterapkan sementara hingga status darurat yang ditetapkan oleh WHO dicabut. "Hingga nanti saatnya akan dicabut oleh WHO, berupa pelarangan yang terkait merebaknya virus corona tersebut," ujarnya.

Fadjroel menegaskan, pemerintah hanya melarang impor hewan hidup dari Cina. Bukan yang lain. Hal ini juga ditegaskan dalam rapat terbatas terkait penanganan virus korona di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (4/2) kemarin. "Dalam ratas juga disampaikan oleh pihak kementerian Koordinator Perekonomian. Tegas, hanya untuk life animal yang terkait kasus korona ini," katanya.

Selain itu, pemerintah juga telah menghentikan sementara fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrival ke Indonesia untuk warganegara dari Cina. Seluruh WNI juga diminta agar tak melakukan perjalanan ke Cina untuk mengantisipasi penyebaran virus korona. Sebelumnya, Pemerintah Cina meminta Indonesia tak berlebihan dalam merespons wabah virus korona. Hal itu sehubungan dengan diterapkannya pembatasan perjalanan dan impor produk makanan serta minuman dari Negeri Tirai Bambu.

"Kami sudah lihat Indonesia telah mengumumkan beberapa tindakan pembatasan penerbangan dan pertukaran personel. Menurut kami WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) telah menyatakan mereka tidak setuju dan bahkan keberatan atas tindakan pembatasan perjalanan dan perdagangan terhadap China," kata Duta Besar Cina untuk Indonesia Xiao Qian saat menggelar konferensi pers di gedung Kedubes Cina di Jakarta, Selasa (4/2).

Xiao mengklaim kebanyakan negara sudah mengikuti saran WHO. Menurut Xiao, dalam situasi saat ini semua pihak harus tenang dan tidak perlu bereaksi berlebihan.  Karena itu, Xiao menyesalkan Indonesia mengentikan impor produk makanan serta minuman dari negaranya. “Sekarang masih belum ada bukti virus Corona dapat menular lewat barang-barang impor. WHO juga sudah menyatakan mereka tak setuju bahkan keberatan dengan tindakan pembatasan perdagangan terhadap China,” kata dia.

Menurutnya langkah-langkah yang diambil Indonesia dapat menimbulkan dampak negatif. Langkah Indonesia akan merugikan hubungan perdagangan antara kedua negara dan akan memberikan dampak negatif terhadap hubungan serta kerja sama kedua negara.

"Ini menimbulkan akibat yang kedua belah pihak tak inginkan," ucap Xiao.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement