Sabtu 08 Feb 2020 08:40 WIB

Pandangan Imam Syafi'i Soal Ucapan Amin Setelah Al-Fatihah

Kalau imam mengucapkan amin, maka hendaklah mereka mengucapkan amin.

Red: Ani Nursalikah
Pandangan Imam Syafi'i Soal Ucapan Amin Setelah Al-Fatihah.
Foto: dok. Republika
Pandangan Imam Syafi'i Soal Ucapan Amin Setelah Al-Fatihah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rabi' mengabari kami, di berkata, "Imam Syafi'i mengabari kami, dia berkata, "Malik mengabari kami, dari Ibnu Syihab, dari Sa'id bin Musayyab dan Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa mereka berdua mengabarinya, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, "Jika imam mengucapkan amin maka ucapkanlah oleh kalian amin. Karena sesungguhnya siapa saja yang menyamakan aminnya dengan aminnya para malaikat, niscaya Allah akan mengampuninya dan dosanya yang telah lalu."

Rabi' mengabari kami, di berkata, "Imam Syafi'i mengabari kami, dia berkata, "Malik mengabari kami, dari Abu Zanad, dari A'raj, dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang dari kalian mengucapkan amin, maka para malaikat di langit juga akan mengucapkan amin, sehingga yang satu dari mereka berdua bersamaan dengan yang lain, niscaya Allah akan mengampuninya atas semua dosanya yang telah lalu."

Baca Juga

Imam Syafi'i berkata," Jika imam sudah selesai membaca Surah al-Fatihah lalu mengucapkan amin, dengan melantangkan suaranya agar diikuti oleh orang-orang di belakangnya. Kalau imam mengucapkan amin, maka hendaklah mereka mengucapkan amin juga sampai terdengar oleh diri mereka masing-masing. Saya tidak nyatakan mustahab bagi mereka untuk melantangkan suara. Tetapi kalau mereka melantangkan suara, tidak apa-apa."

Kalau imam tidak mengucapkan amin, maka hendaklah orang yang ada di belakang imam mengucapkan amin sampai terdengar imam agar ia dapat mengingat itu lalu mengucapkan amin. Para makmum tidak boleh meninggalkan ucapan amin karena imam tidak mengucapkan amin. Sebagaimana kalau imam tidak bertakbir dan tidak mengucapkan salam, maka makmum tidak boleh meninggalkan kedua hal itu.