Sabtu 08 Feb 2020 13:35 WIB

Thailand Laporkan Ada Tujuh Kasus Baru Virus Corona

Kasus terbaru ini menimpa tiga warga Thailand dan empat warga China di Thailand.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang warga membeli tisu di toko farmasi di Hong Kong, Kamis, (6/2). Warga memborong berbagai kebutuhan dasar di toko-toko seiring merebaknya wabah virus corona dari China daratan.
Foto: VIncent Vu/AP
Seorang warga membeli tisu di toko farmasi di Hong Kong, Kamis, (6/2). Warga memborong berbagai kebutuhan dasar di toko-toko seiring merebaknya wabah virus corona dari China daratan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Kementerian Kesehatan Thailand melaporkan tujuh kasus baru virus corona tipe baru atau 2019-nCoV, Sabtu (8/2). Kasus terbaru ini menimpa tiga warga Thailand dan empat warga China di Thailand.

Kasus baru orang yang terinfeksi nCoV di seluruh Thailand kini menjadi 32 orang. Dilansir Thailand Business News, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit Departemen Suwannachai Wattanayingcharoenchai, telah meyakinkan seluruh rakyat Thailand tentang sistem pengendalian penyakit yang kuat di Thailand. "Kami juga mendesak untuk tidak memercayai berita palsu," katanya.

Baca Juga

Sebanyak 16 pasien kini menerima perawatan di rumah sakit. Sementara sembilan pasien lainnya telah keluar dari rumah sakit. Dengan 25 kasus, Thailand berada di peringkat keempat di antara negara-negara dengan jumlah kasus terbanyak.

Sebanyak 20 kasus yang diduga baru dilaporkan kemarin, meningkatkan jumlah kasus yang diduga kumulatif menjadi 615 kasus. Dari angka ini, 225 pasien telah dipulangkan, sementara 390 pasien masih di rumah sakit.

Hingga Sabtu (8/2) jumlah kematian akibat virus korona baru ini meningkat menjadi 724 jiwa. Jumlah kasus terinfeksi corona baru juga meningkat menjadi lebih dari 35 ribu orang.

Thailand merupakan negara tetangga terdekat China yang dikunjungi 11 juta wisatawan China per tahunnya. Negara ini diprediksi sebagai salah satu negara yang paling berisiko terhadap penyebaran corona baru.

Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand juga meminta masyarakat umum untuk berhati-hati dalam menerima informasi baru. Pihak kemeterian juga mengimbau warga untuk melihat ikhtisar situasi di mana sebagian besar kematian terjadi di antara pasien usia lanjut dan mereka yang memiliki penyakit kronis. Meskipun, itu tidak berarti bahwa orang yang lebih muda sepenuhnya aman jika terinfeksi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement