Ahad 09 Feb 2020 12:52 WIB

Tidak Ada Korban Jiwa Indekos Roboh di Jalan Bangka

Penghuni sempat keluar semua sebelum bangunan indekos tiga lantai roboh.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden bangunan indekos yang roboh di Jalan Bangka, Mampang, Jaksel, Sabtu (8/2).
Foto: Wikipedia
Tidak ada korban jiwa dalam insiden bangunan indekos yang roboh di Jalan Bangka, Mampang, Jaksel, Sabtu (8/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa robohnya indekos berlantai tiga di Jalan Bangka Barat IV RT 003/RW 07, Kelurahan Pela Mampang, Jakarta Selatan, Sabtu (8/2). "Tidak ada korban jiwa, seluruh penghuni kosan selamat (lari) sebelum bangunan roboh," kata Ketua RT 003 Chotib Anwar saat ditemui di lokasi kejadian.

Chotib mengatakan total ada 22 pintu (kamar) di indekos berlantai tiga tersebut. Lantai pertama terdapat enam lantai, lantai dua dan tiga masing-masing terdapat delapan lantai.

Baca Juga

Dari 22 lantai tersebut hanya 19 pintu yang terisi. Tiga kamar di lantai tiga dalam keadaan kosong atau tidak berpenghuni.

"Total ada 20 jiwa yang menghuni tempat tersebut," kata Chotib.

Menurut Chotib, seluruh penghuni berhasil selamat setelah salah satu warga bernama Ita meneriaki pemilik indekos untuk segera turun karena bangunan mau roboh. "Jadi jam 05.15 WIB itu, Mba Ita ini sedang berbenah mau jualan sayur. Dia yang pertama tahu bangunan mau roboh, dia teriak agar seluruh penghuni keluar," kata Chotib.

Chotib mengatakan, setelah seluruh penghuni turun seketika bangunan ambruk dari lantai tiga ke lantai dua. Bangunan indekos tersebut juga menimpa tiga bangunan warga lainnya termasuk rumah Ita, si pedagang sayur.

Iyan (22), salah satu penghuni indekos mengaku sudah dua tahun tinggal di lantai dua kosan tersebut. Saat kejadian dia sedang tidur, tiba-tiba dibangunkan oleh warga yang meneriaki agar segera turun.

"Saya kaget, lari cuma pakai baju dan celana pendek, tidak sempet bawa apa-apa," kata Iyan.

Iyan mengatakan tidak tahu ada tanda-tanda bangunan akan roboh karena setiap hari pulang malam. Menurut dia, biaya sewa indekos di tempat tersebut cukup murah Rp 650 ribu per bulan sudah termasuk air dan listrik. Selain murah. alasan lainnya karena dekat dengan lokasi kerjanya di kawasan Kuningan.

Iyan beruntung bisa selamat. Tetapi dia tidak sempat menyelamatkan harta benda seperti ponsel, dompet berisi surat-kendaraan, KTP, SIM dan uang, Macbook dan peralatan rumah tangga lainnya.

"Kalau dihitung-hitung total kerugian saya Rp 15 juta, sampai sekarang belum tahu kabarnya masih tertimbun," kata Iyan.

Kini seluruh korban ditampung sementara oleh pemilik indekos, Abdullah, di rumah kontrakan miliknya yang lain. Termasuk Iyan dan sejumlah penghuni indekos.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement