REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ralali.com berkolaborasi dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) memberdayakan petani di Provinsi Jawa Barat. Kerja sama yang dijalin platform solusi bisnis untuk pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ini mulai diluncurkan di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut.
Kolaborasi dijalin untuk meningkatkan kapasitas petani dalam memperluas area pemasaran produk pertanian. Juga untuk mendapatkan kebutuhan produksi seperti benih, pupuk, hesbisida dan pestisida, serta mendapatkan akses pendanaan. "Dengan begitu, petani bisa memperoleh penghasilan maksimal dan mampu mengembangkan wirausaha di bidang pertanian," ujar Chief Executive Officer Ralali.com, Joseph Aditya.
Aditya menyadari pentingnya sinergi dalam mengembangkan potensi yang dimiliki petani di Jawa Barat. "Oleh karena itu, kami menggandeng IPB untuk bersama-sama meningkatkan perekonomian petani di Jawa Barat,” kata dia lagi.
Melalui sinergi ini, Ralali.com menyediakan platform yang menghubungkan petani, UMKM dan masyarakat dengan pembeli. Sementara IPB memiliki peran memberdayakan petani, UMKM dan masyarakat di Jawa Barat.
“Dalam memasarkan produk pertanian, petani di Indonesia masih mengandalkan pasar konvensional dan bergantung kepada tengkulak sehingga mereka tidak bisa menjual hasil pertanian dengan harga optimal,” ucap Aditya menjelaskan.
Sampai saat ini, kehadiran rentenir juga belum dapat dilepaskan dari rantai distribusi produk pertanian. Di sisi lain, lahan yang relatif kecil, kadang tanpa sertifikat membuat petani kesulitan mendapatkan akses ke sumber pembiayaan formal untuk mengembangkan usaha.
Akibatnya, ujar Aditya, petani lebih memilih meminjam uang dari rentenir karena prosedurnya praktis dan proses pencairan dananya cepat. "Kemudian petani juga tidak perlu meninggalkan pekerjaan lantaran rentenir menggunakan sistem jemput bola dengan cara mendatangi petani langsung," ujarnya.
Persoalannya, petani yang mendapatkan pendanaan dari rentenir tidak dibekali konsep akuntansi dan manajemen sederhana sehingga arus kas masuk dan keluar seringkali tidak seimbang. "Dengan adanya kolaborasi antara Ralali.com dan IPB, petani tidak perlu lagi bergantung kepada tengkulak dan rentenir," ucap dia berharap.
Guna merangkul petani, UMKM dan masyarakat, Ralali.com menganut konsep O2O (offline-to-online). Caranya dengan memperkenalkan platform secara langsung kepada petani, UMKM dan masyarakat di berbagai daerah sehingga mereka mengetahui solusi yang ditawarkan Ralali.com. Sedangkan pencarian produk dan pemberian akses pendanaan tetap dilakukan secara daring.
Akses pendanaan diberikan melalui fitur financial technology (fintech). Fintech Ralali.com menawarkan jasa kredit bernama Ralali Credit yang memberikan kemudahan bagi petani dan UMKM dalam mendapatkan akses permodalan usaha.