Senin 10 Feb 2020 03:00 WIB

Tiga Kunci Fotografer Travel

Mengunggah sebuah foto agar bercerita sehingga menarik likes butuh teknik.

Fotografer Travel. Foto (ILustrasi)
Foto: KFP Jaktim
Fotografer Travel. Foto (ILustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengunggah sebuah foto agar bercerita sehingga menarik likes butuh teknik. Tak sekedar jepret kemudian diunggah.

Fotografer professional dan travel writer, Maryssa Tunjung Sari mengungkap, ada tiga kunci utama dalam fotografer travel yakni natural, jujur, dan kontekstual.

"Tiga kunci tersebut yang membedakan fotografi dengan rasa dan sekadar mengambil gambar," kata dia saat mengisi Yuk Kagama  Memotret bertajuk “Story Telling in Travel Photography”, Senin (10/2).

Shasa, sapaan akrabnya, tidak mempermasalahkan perangkat apa yang dipakai untuk bisa menghasilkan foto yang oke. “Foto dapat diambil dengan menggunakan kamera DSLR, kamera pocket, atau handphone,” ujar Sasha.

“Saat ini handphone lebih praktis dan digunakan hingga 85% oleh pemotret. Mengambil gambar dengan menggunakan HP juga lebih mudah dari sisi etika. Misal daripada memotret orang dengan menggunakan DSLR,” paparnya.

Pegiat organisasi Masyarakat Fotografi Indonesia ini pun memberikan enam tips sederhana dalam fotografi travel.

Pertama, lakukan riset sebelum melakukan perjalanan.

Kedua, membuat foto proses,  yaitu proses dari titik A ke titik B.

Ketiga, membuat foto establishment spot (foto lokasi).

Keempat, belajar menulis dengan prinsip bahwa kata hanyalah mengisi gap dari foto-foto yang ada.

Kelima, ambil angle low level atau high level

Keenam, foto sequence. Yaitu foto urut-urutan dari sebuah proses.

“Misal foto 1 booth penjual makan, foto 2 proses memasak, foto 3 saat makanan disajikan. Foto ini akan bercerita secara dinamis tanpa banyak kata,” katanya,

Kegiatan ini diikuti  51 peserta yang terdiri atas alumni UGM dan penghobi fotografi yang berada di Jakarta dan sekitarnya. 

Bertindak selaku narasumber: Arbain Rambey (fotografer profesional), Marrysa Tunjung Sari (fotografer professional &travel writer), dan Raiyani Muharramah (travel photographer &writer).

Ketua PP Kagama Bidang Fasilitasi Alumni, Bambang E. Marsono mengatakan kegiatan Kagama Yuk Motret merupakan program rutin PP Kagama ertujuan meningkatkan kemampuan fotografi alumni UGM peminat fotografi dengan menghadirkan fotografer profesional untuk memberikan latihan dan kiat praktis fotografi.

“Kemampuan memotret yang baik amat penting di era yang serba digital ini. Kagama Yuk Motret  merupakan program kegiatan kedua, selanjutnya akan terus dilaksanakan secara rutin baik melalui kelas sharing session maupun hunting foto bersama,” ungkapnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement