REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengunggah sebuah foto agar bercerita sehingga menarik likes butuh teknik. Tak sekedar jepret kemudian diunggah.
Fotografer professional dan travel writer, Maryssa Tunjung Sari mengungkap, ada tiga kunci utama dalam fotografer travel yakni natural, jujur, dan kontekstual.
"Tiga kunci tersebut yang membedakan fotografi dengan rasa dan sekadar mengambil gambar," kata dia saat mengisi Yuk Kagama Memotret bertajuk “Story Telling in Travel Photography”, Senin (10/2).
Shasa, sapaan akrabnya, tidak mempermasalahkan perangkat apa yang dipakai untuk bisa menghasilkan foto yang oke. “Foto dapat diambil dengan menggunakan kamera DSLR, kamera pocket, atau handphone,” ujar Sasha.
“Saat ini handphone lebih praktis dan digunakan hingga 85% oleh pemotret. Mengambil gambar dengan menggunakan HP juga lebih mudah dari sisi etika. Misal daripada memotret orang dengan menggunakan DSLR,” paparnya.
Pegiat organisasi Masyarakat Fotografi Indonesia ini pun memberikan enam tips sederhana dalam fotografi travel.
Pertama, lakukan riset sebelum melakukan perjalanan.
Kedua, membuat foto proses, yaitu proses dari titik A ke titik B.
Ketiga, membuat foto establishment spot (foto lokasi).
Keempat, belajar menulis dengan prinsip bahwa kata hanyalah mengisi gap dari foto-foto yang ada.
Kelima, ambil angle low level atau high level
Keenam, foto sequence. Yaitu foto urut-urutan dari sebuah proses.
“Misal foto 1 booth penjual makan, foto 2 proses memasak, foto 3 saat makanan disajikan. Foto ini akan bercerita secara dinamis tanpa banyak kata,” katanya,
Kegiatan ini diikuti 51 peserta yang terdiri atas alumni UGM dan penghobi fotografi yang berada di Jakarta dan sekitarnya.
Bertindak selaku narasumber: Arbain Rambey (fotografer profesional), Marrysa Tunjung Sari (fotografer professional &travel writer), dan Raiyani Muharramah (travel photographer &writer).
Ketua PP Kagama Bidang Fasilitasi Alumni, Bambang E. Marsono mengatakan kegiatan Kagama Yuk Motret merupakan program rutin PP Kagama ertujuan meningkatkan kemampuan fotografi alumni UGM peminat fotografi dengan menghadirkan fotografer profesional untuk memberikan latihan dan kiat praktis fotografi.
“Kemampuan memotret yang baik amat penting di era yang serba digital ini. Kagama Yuk Motret merupakan program kegiatan kedua, selanjutnya akan terus dilaksanakan secara rutin baik melalui kelas sharing session maupun hunting foto bersama,” ungkapnya.