Rabu 12 Feb 2020 17:09 WIB

Gopay: Kami akan Kurangi Bakar Uang

Gopay sudah dipakai di 370 kota di Indonesia.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Pengguna menunjukkan aplikasi Gopay. ilustrasi
Foto: Republika/Friska
Pengguna menunjukkan aplikasi Gopay. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Gopay akan mulai mengurangi strategi bakar uang yang sering dilakukan melalui pemberian promosi kepada pelanggan. Langkah tersebut dilakukan seiring meningkatnya transaksi di dompet digital tersebut.

"Kita akan kurangi bakar uang dan fokus membuat produk yang inovatif," kata Managing Director Gopay, Budi Gandasoebrata di Jakarta, Rabu (12/2).

Budi mengakui, bagaimanapun juga strategi bakar uang masih dibutuhkan oleh perusahaan. Menurutnya, pemberian promo merupakan cara yang paling efektif untuk mempercepat adaptasi produk.

Setelah konsumen merasakan manfaat dari produk, Budi menambahkan, mereka akan tetap memakainya tanpa melihat promo. Untuk membuat konsumennya loyal, lanjut Budi, perusahaan akan terus menghadirkan fitur dan inovasi berbasis kebutuhan sehari-hari masyarakat.

"Apapun yang kami bangun di Gopay mencoba menjawab kebutuhan konsumen dari pagi sampai malam. Mulai dari kebutuhan berbelanja sampai pembayaran zakat," tutur Budi. 

Menurut Budi, penetrasi Gopay saat ini sudah tumbuh signifikan. Gopay sudah dipakai di 370 kota di Indonesia oleh 500 ribu rekan usaha. Per Desember, transaksi Gopay diklaim tumbuh 500 kali lipat di luar layanan Gojek.

Di luar pencapaian itu, menurut Budi, tantangan menumbuhkan industri dompet digital ini masih sangat besar. Pasalnya, kebanyakan masyarakat Indonesia masih bergantung pada transaksi tunai.

"Tantangannya yaitu mengalihkan yang selama ini 100 persen bergantung tunai untuk mulai pakai cashless," kata Budi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement