REPUBLIKA.CO.ID, INGGRIS -- Regulator sepakbola Eropa (UEFA) mengumumkan pada Jumat kemarin bahwa Manchester City dihukum tak boleh ikut kompetisi zona Eropa untuk musim 2020-21 dan 2021-22. City dianggap melanggar aturan UEFA Club Licensing dan Financial Fair Play. Tapi bagaimana jika City juara Liga Champions musim ini?
Dilansir dari Goal pada Sabtu, (15/2), aturan UEFA menyatakan siapapun pemenang Liga Champions akan terpilih mengikuti kompetisi itu musim depan. Keikutsertaan juara bertahan tak dipengaruhi jika performanya buruk di liga domestik.
Tapi dalam kasus ini, aturan tersebut tak berlaku. Meski City menjuarai Liga Champions musim ini, mereka tetap tak diizinkan mengikuti kompetisi musim berikutnya dua kali sesuai sanksi yang dijatuhkan.
Anak asuhan Pep Guardiola juga tak diperbolehkan berkompetisi di Piala Dunia Klub dan Piala Super Eropa. Sebab mereka tak berhasil masuk kompetisi Liga Champions sebagai syarat awal. Mereka juga tak diperkenankan masuk ke Liga Eropa karena masih dalam naungan UEFA.
Sanksi City bakal diperparah dengan kemungkinan pengurangan poin di Liga Primer. Dilansir dari the Independent, manajemen Liga Primer dikabarkan akan menyikapi putusan sanksi UEFA pada City lewat pengurangan poin. Manajemen Liga Primer dianggap tak tinggal diam atas pelanggaran City.
Meski sanksi pengurangan poin tak berpengaruh besar pada perebutan gelar juara. Sebab Liverpool sudah unggul jauh 22 poin dari City selaku juara bertahan.
Semua sanksi di atas akan berlaku jika gugatan City dibatalkan. Saat ini,
City menyatakan kecewa terhadap keputusan itu. Mereka mengajukan gugatan ke mahkamah arbitrase olahraga (CAS).