REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemenangan film Parasite di ajang Oscar 2020 menjadi pelajaran tersendiri bagi aktor senior Mathias Muchus. Menurutnya, film asal Korea Selatan itu mampu menembus ajang penghargaan dunia dikarenakan adanya kepercayaan diri dari sineasnya.
“Itu karena unsur kepercayaan diri. Sebab, selama ini kita ini nggak percaya diri dengan muatan lokal kita, sehingga kita selalu acuannya itu ke Barat, ke Hollywood,” ungkap Mathias kepada Republika.co.id ditemui di Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Menurut Mathias, dari segi cerita, teknologi, dan industri film di Hollywood sangat jauh lebih modern daripada Indonesia. Ia berpendapat, jika sineas Indonesia terus mengambil standar Hollywood untuk film, maka mereka akan kesulitan untuk mengejarnya.
Mathias pun mendorong sineas Indonesia untuk lebih percaya diri akan potensi muatan lokal yang tidak ada di luar negeri ini. Muatan lokal ini, menurutnya, harus dikemas dan diramu dengan penuh keseriusan.
Di mata Mathias, ketidakpercayaan diri sineas lokal ada kaitannya tingkat kematangan jiwa individunya. Ia menilai, sineas Indonesia belum matang. Hal itu terbukti dengan menjamurnya salah satu genre yang laku di Indonesia dari sebuah masa.
“Kita itu masih mencoba segala macam genre film. Satu bikin horor, berhasil, semua lalu bikin horor. Satu bikin komedi, berhasil, semua lalu bikin komedi. Jadi dia nggak percaya diri,” kata aktor senior ini.
Mathias pun tak heran melihat banyak sutradara yang berpindah-pindah genre hanya karena menuruti pasar. Menurut suami dari produser film Mira Lesmana itu, jika para sineas percaya diri, maka mereka akan konsisten dengan pilihan genrenya.
“Saya tidak menyalahkan itu. Tapi secara dasar dan fundamental yang kuat itu ya harus percaya diri dengan apa yang menjadi passion-nya dia,” jelas Mathias.
Jika bisa demikian, Mathias yakin film-film Indonesia akan bisa menjadi sekelas Parasite. Apalagi, kondisi dan permasalahan yang diusung dalam Parasite tak jauh berbeda dengan di Indonesia. Ia menganggap, itu menciptakan harapan Indonesia sebenarnya bisa membuat film dengan tema sederhana, namun dengan eksekusi yang serius.