Rabu 26 Feb 2020 17:17 WIB

Jaswita Jabar dan Perhutani Kembangkan Kawasan Ranca Upas

Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu satu tahun,

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Dirut Jaswita Jabar, Deni Nurdyana Hadimin (kanan berbatik) menandatangani kerja sama dengan PT Perhutani kembangkan Wisata Ranca Upas.
Foto: dok istimewa
Dirut Jaswita Jabar, Deni Nurdyana Hadimin (kanan berbatik) menandatangani kerja sama dengan PT Perhutani kembangkan Wisata Ranca Upas.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Jasa dan Kepariwisataan Jabar (Perseroda) Jaswita Jabar, bekerja sama dengan Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perhutani) mengembangkan kawasan wana wisata Ranca Upas. 

Penandatangan kerja sama ini mencakup pemanfaatan jasa lingkungan di beberapa kawasan Perum Perhutani yang berlokasi di Provinsi Jawa Barat. Salah satunya wana wisata Ranca Upas di Kabupaten Bandung. 

Penandatanganan kerjasama dilakukan Dirut Jaswita Jabar, Deni Nurdyana Hadimini dan Plt Direktur Utama PT Perhutani Bambang Catur Wahyudi, di Jakarta.

Menurut Dirut Jaswita Jabar Deni Nurdyana Hadimin, penandatanganan kerja sama ini merupakan salah satu bentuk percepatan yang dilakukan Jaswita Jabar dalam upaya meningkatkan performa usaha perseroan di bidang pariwisata. Hal ini, juga sejalan dengan rencana kerja Jaswita Jabar pada tahun 2020 yang fokus pada pengembangan usaha di bidang pariwisata. 

“Penandatanganan kerjasama ini merupakan salah satu upaya Jaswita Jabar untuk meningkatkan performa usaha, khususnya di bidang pariwisata, karena kawasan Ranca Upas memang memiliki potensi yang sangat besar sebagai salah satu destinasi wisata di Jawa Barat,” ujar Deni dalam siaran persnya, Rabu (26/2).

Penandatangan kerja sama dengan Perum Perhutani untuk pengembangan kawasan wana wisata Ranca Upas adalah salah satu program Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil yaitu pariwisata juara yang menjadikan sektor pariwisata sebagai lokomotif pembangunan ekonomi, untuk mewujudkan visi Jabar Juara Lahir Batin. 

Selain itu, kata Deni, kawasan wana wisata Ranca Upas merupakan salah satu sumber daya yang dimiliki oleh Perum Perhutani. Sehingga, kerja sama ini bernilai strategis, karena juga merupakan salah satu upaya Perum Perhutani mengoptimalkan sumber daya.  "Agar Perhutani juga, bisa memberi kontribusi bagi perusahaan serta  menghasilkan manfaat di ekologi, sosial, dan ekonomi secara optimal," katanya.

Kawasan wana wisata Ranca Upas sendiri berlokasi di RPH Cimanggu BKPH Tambak Ruyung Timur KPH Bandung Selatan. Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu satu tahun, terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Nota kesepahaman ini.

Kerja sama dengan Perum Perhutani dalam mengembangkan kawasan wana wisata Ranca Upas sebagai destinasi wisata unggulan di Jawa Barat merupakan salah satu dari program strategis Jaswita Jabar. 

Deni mengatakan, pada 2020 ini, selain wana wisata Ranca Upas, Jaswita Jabar juga berencana membangun dan mengelola hotel di kawasan BIJB Majalengka,  pembangunan resort dan kawasan seni budaya di Pantai Pangandaran, pembangunan hotel dan café di Jl Ambon Kota Bandung, optimalisasi aset di kawasan Jl Braga dan Jl Suniaraja, pembangunan hotel di lahan bekas Hotel Corner Jl Wastukencana, hingga pembangunan pusat logistik berikat di Cikampek Jawa Barat.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement