Senin 02 Mar 2020 19:58 WIB

Jabar Klaim Efektif Turunkan Angka Kemiskinan

Saat ini angka kemiskinan Jabar di angka 9,7 persen atau 1,1 juta jiwa.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berbincang dengan para tamu pada acara Forum Silaturahmi Masyarakat Jawa Barat Tahun 2020 di Jakarta.
Foto: Republika/Prayogi
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berbincang dengan para tamu pada acara Forum Silaturahmi Masyarakat Jawa Barat Tahun 2020 di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jumlah desa di Jabar yang cenderung lebih sedikit disandingkan Jawa Timur dan Jawa Tengah, dinilai akan berdampak pada penyaluran dana desa. Saat ini, anggaran pusat untuk dana desa Jabar tidak lebih besar, padahal memiliki jumlah penduduk jauh lebih banyak dari dua provinsi tersebut.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengklaim, Jabar sebagai provinsi yang pengentasan kemiskinannya paling cepat dibandingkan Jateng dan Jatim. Hal tersebut lantaran evektifnya program-program inovatif yang sejauh ini telah digagas.

"Berdasarkan BPS statistik, angka kemiskinan kita turun walaupun desa kita lebih sedikit sehingga dana desanya juga terbatas," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Senin (2/3).

Saat ini, Jabar hanya memiliki 5.312 desa. Jumlah tersebut lebih sedikit disandingkan Jawa Tengah sebanyak 7.809 dan Jawa Timur 7.724 desa. Sedangkan dana desa yang  untuk Jabar  hanya Rp 5,7 triliun. Bila dibandingkan dengan Jateng saja yang dikucurkan Rp 7,8 triliun, tentunya anggaran dana desa untuk Jabar lebih minim.

Kendati demikian, saat ini angka kemiskinan Jabar di angka 9,7 persen atau 1,1 juta jiwa. Sementara Jateng 12,4 persen atau 2,1 juta jiwa.

Pencapaian lainnya, yaitu banyaknya status desa yang meningkat. "Rumus ini akan kita kebut denngan sisa 4 tahun kepemimpinan saya, insya Allah semua minimal naik ke desa maju," katanya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jawa Barat Dedi Sopandi mengatakan, dalam jangka setahun terdapat peningkatan status desa secara signifikan. Misalnya, pada 2018 lalu terdapat 695 desa maju di Jabar. Sedangkan pada 2019, bertambah menjadi 1.232 desa. 

"Begitu juga Desa Mandiri, tahun 2018 lalu jumlahnya 33 desa sedangkan 2019 menjadi 98 desa," kata Dedi. 

Bahkan, kata dia, dengan sejumlah program inovasi mampu mengentaskan jumlah desa sangat tertinggal. Di mana pada 2018 terdapat 48 desa sangat tertingga di Jabar. 

"Desa sangat tertinggal tahun 2019 itu kosong. Tapi, kami tetap akan menjaga agar tidak ada tumbuh lagi karena terkena dampak seperti bencana yang memang tidak bisa dihindarkan," paparnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement