Rabu 04 Mar 2020 16:54 WIB

Serangan Taliban Tewaskan 20 Tentara dan Polisi Afghanistan

Serangan terjadi beberapa jam setelah Presiden AS klaim sudah berbicara dengan Taliban.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Tentara Afghanistan berjaga di Kabul, Afghanistan.
Foto: AP
Tentara Afghanistan berjaga di Kabul, Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Serangan oleh Taliban menewaskan sedikitnya 20 tentara dan petugas polisi Afghanistan, Rabu (4/3) dini hari waktu setempat. Serangan terbaru terjadi beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim telah membuat pembicaraan gemilang dengan kepala politik kelompok Taliban.

"AS melakukan serangan udara pada Rabu melawan gerilyawan Taliban di provinsi Helmand, Afghanistan selatan," kata seorang juru bicara pasukan AS dikutip Al Arabiya, Rabu. Itu adalah serangan pertama sejak perjanjian penarikan pasukan ditandatangani antara kedua pihak pada Sabtu. Milisi Taliban secara aktif menyerang pos pemeriksaan (Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan). "Ini adalah serangan defensif untuk mengacaukan serangan itu," kata Kolonel Sonny Leggett, juru bicara Pasukan AS di Afghanistan Dia mengatakan Washington berkomitmen untuk perdamaian.

Baca Juga

Namun, meminta Taliban untuk menghentikan serangan yang tidak penting serta menjunjung tinggi komitmen mereka, merujuk pada kesepakatan yang ditandatangani pada Sabtu di Doha. Milisi telah meningkatkan kekerasan terhadap pasukan keamanan Afghanistan dalam beberapa hari terakhir, mengakhiri gencatan senjata sebagian diberlakukan selama menjelang perjanjian penarikan AS-Taliban yang ditandatangani di Doha.

"Pejuang Taliban menyerang setidaknya tiga pos tentara di distrik Imam Sahib Kunduz tadi malam, menewaskan sedikitnya 10 tentara dan empat polisi," kata Safiullah Amiri, seorang anggota dewan provinsi. Seorang pejabat kementerian pertahanan berbicara dengan syarat anonimitas mengkonfirmasi jumlah tentara sementara juru bicara kepolisian provinsi Hejratullah Akbari mengkonfirmasi kematian polisi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement