Kamis 05 Mar 2020 08:48 WIB

Israel Perketat Masuknya Wisatawan Asing

Israel memerintahkan wisatawan asing melakukan karantina pribadi

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
 Israel memerintahkan wisatawan asing melakukan karantina pribadi. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Vahid Salemi
Israel memerintahkan wisatawan asing melakukan karantina pribadi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM --- Israel memerintahkan wisatawan yang datang dari Jerman, Prancis, Spanyol, Austria, dan Swiss untuk melakukan karantina pribadi, Rabu (4/3). Keputusan ini menimbang masalah virus corona yang sudah ditemukan kasusnya di Israel.

Langkah itu secara efektif memotong jumlah wisatawan asing dari negara-negara itu. Departemen Kesehatan Israel pun tidak akan mengizinkan warga dari negara-negara tersebut masuk ke Israel kecuali mereka dapat menunjukkan telah membuat pengaturan karantina sebelumnya.

Baca Juga

Israel telah memberlakukan pengumuman resmi terkait penerbangan dari Italia, China, dan Singapura. Warga Israel yang terbang pulang dari Jerman, Prancis, Spanyol, Austria, dan Swiss pun harus tetap di rumah selama 14 hari berdasarkan keputusan tersebut.

Langkah-langkah tambahan yang diperintahkan oleh Kementerian Kesehatan termasuk pembatalan semua konferensi internasional di Israel. Larangan tersebut berlaku untuk pertemuan lebih dari lima ribu peserta.

Dalam pernyataan terpisah, militer Israel mengatakan membatalkan latihan Juniper Cobra. Padahal lebih dari 600 pasukan Komando Eropa Amerika Serikat (EUCOM) telah tiba dari Jerman dan AS.

Tindakan itu sesuai dengan arahan Departemen Kesehatan dan memutuskan pembatalan berkoordinasi dengan komandan EUCOM. Latihan harusnya dimulai Selasa dan dijadwalkan berakhir 13 Maret.

Israel telah melaporkan 15 kasus virus corona. Sekitar lima ribu warga Israel yang kembali dari titik penyebaran virus telah dikarantina di rumah. Laporan media Israel memperkirakan pembatasan yang diperluas dapat meningkatkan angka hingga 100 ribu.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement