Jumat 06 Mar 2020 05:50 WIB

Kapal Grand Princess Ditahan di Pantai Kalifornia

Kapal akan ditahan sampai ada penilaian terhadap kondisi penumpang.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Indira Rezkisari
Model tiga dimensi dari partikel virus SARS-CoV-2 virus atau dikenal sebagai 2019-nCoV. Virus tersebut adalah penyebab Covid-19 atau virus corona jenis baru.
Foto: EPA-EFE/NATIONAL INSTITUTES OF HEALTH
Model tiga dimensi dari partikel virus SARS-CoV-2 virus atau dikenal sebagai 2019-nCoV. Virus tersebut adalah penyebab Covid-19 atau virus corona jenis baru.

REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO -- Gubernur Kalifornia Gavin Newsom memerintahkan kapal pesiar Grand Princess untuk tetap di pantai Kalifornia sementara waktu. Hal itu menyusul kekhawatiran Covid-19, dengan upaya pengujian sebelum berlabuh.

"Kapal tidak akan sampai di pantai sebelum kita menilai penumpang dengan tepat," kata dia seperti dilansir AP, Jumat (6/3).

Baca Juga

Dia menegaskan, ada kekhawatiran infeksi virus corona dari 3.500 penumpang kapal tersebut, terutama setelah ada pelancong dari perjalanan sebelumnya dinyatakan meninggal dan satu lainnya dinyatakan terinfeksi.

Mendukung hal tersebut, kata dia, helikopter penjaga sejauh ini akan diupayakan untuk memberikan kit uji coba setelah kapal mencapai San Francisco pada kemudian hari. Dia menambahkan, keadaan darurat di wilayahnya kini telah diumumkan, terlebih ketika ada satu korban meninggal di wilayah Placer, dekat Sacramento, yang sebelumnya sempat berlayar di kapal terdahulu pada Februari.

Sejauh ini korban itu menjadi yang pertama di luar korban lainnya di Washington. Alhasil, hingga kini kematian di AS akibat corona mencapai 11 orang. Berdasarkan informasi, kapal tersebut telah mengunjungi Hawai sebelum direncanakan singgah kembali di San Francisco.

Menanggapi jumlah kematian itu, para pejabat kesehatan AS menyatakan tingkat kematian Covid-19 memang lebih rendah daripada perkiraan WHO. Angka 3,4 persen yang disebut-sebut itu dinilai terlalu tinggi karena tidak menghitung kasus-kasus ringan yang tak terhitung.

 

Menggunakan sebuah model penelitian, asisten sekretaris kesehatan AS, Brett Giroir, mengatakan, tingkat kematian di suatu tempat yang terpapar ada di rentang 0,1 persen. Meskipun, ia menilai risiko tertinggi ada pada orang tua atau siapa pun yang memiliki riwayat kondisi jantung atau paru-paru.

Sejauh ini, corona telah menginfeksi hampir 97 ribu orang di seluruh dunia. Korban meninggal lebih dari 3.300. Sebagian besar dari mereka berasal dari China.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement