Ahad 08 Mar 2020 19:47 WIB

Pengamat: QRIS jadi Peluang Bank Syariah

QRIS dapat membuka peluang lembaga keuangan syariah untuk perluas pasar

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Christiyaningsih
Pedagang kerudung merapihkan dagangannya di toko yang melayani pembayaran kode respons cepat berstandar nasional atau Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS), di toko Ummi Krudung, Pasar Mayestik Jakarta, Jumat (6/3).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pedagang kerudung merapihkan dagangannya di toko yang melayani pembayaran kode respons cepat berstandar nasional atau Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS), di toko Ummi Krudung, Pasar Mayestik Jakarta, Jumat (6/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Quick Response Indonesia Standard (QRIS) dapat menjadi peluang bagi lembaga keuangan syariah untuk memperluas pasar. Pengamat Ekonomi Syariah STEI SEBI Azis Setiawan menyampaikan bank syariah yang implementasi QRIS punya peluang besar.

"Secara umum potensi QRIS tentu sangat besar bagi bank syariah agar bisa menjadi transaction banking yang dapat melayani masyarakat yang membutuhkan transaksi pembayaran sesuai syariah," katanya pada Republika, Ahad (8/3).

Baca Juga

QRIS membuat masyarakat lebih cepat dan mudah bertransaksi karena adanya integrasi sistem pembayaran yang berbasis kode QR. Dengan terstandarnya sistem pembayaran berbasis QR maka transaksi menjadi lebih efisien dan mudah.

Penjual dan pembeli tidak perlu berafiliasi dengan banyak Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) dalam platform mobile payment. QRIS yang dikembangkan bank syariah penting untuk inklusi keuangan syariah bagi UMK karena akses mereka terhadap keuangan syariah menjadi semakin mudah.

Melalui QRIS, semua telah terintegrasi dalam satu ekosistem pembayaran. Masyarakat yang ingin transaksi sesuai syariah bisa langsung memverifikasi dan mengecek transaksi mereka melalui aplikasi di smartphone secara real time.

Artinya, melalui QRIS penjual atau pembeli yang ingin bertransaksi sesuai syariah tidak lagi perlu sibuk menghitung lembaran uang tunai, menyiapkan kembalian, mengecek keaslian uang, dan kemudian menyetorkan uang hasil bisnis. "Ini menjadi sangat penting bagi bank syariah yang ingin kuat menjadi transaction banking untuk melayani komunitas muslim bahkan untuk layanan amal juga," katanya.

Dalam perkembangan teknologi pembayaran, QRIS dipandang lebih baik dari media pembayaran uang elektronik berbasis kartu. Azis mengatakan keamanan QRIS dapat disetarakan dengan ATM dan EDC karena merupakan salah satu kanal pembayaran yang menggunakan saluran pengiriman bersama (shared delivery channel).

Namun QRIS seperti juga uang elektronik berbasis kartu. Dalam QRIS terdapat persoalan yang dihadapi masyarakat muslim tentang aspek halalnya atau kesyariahannya. Aspek kesesuaian syariah mensyaratkan beberapa hal secara ketat, salah satunya adalah mengharuskan penempatan dana menggunakan bank syariah.

"Ini menjadi peluang besar sekaligus tanggung jawab penting bagi bank syariah untuk melayani kebutuhan tersebut," katanya.

Bank syariah perlu mengambil peluang ini karena ceruk marketnya cukup besar dan terus bertumbuh. Tetapi tantangannya bank syariah harus kuat melakukan investasi di teknologi dan jaringan merchant serta layanan yang prima.

Lida Puspaningtyas

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement