REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah telah menyiapkan mendesain rumah sakit (RS) yang khusus menangani kasus infeksi virus novel corona (Covid-19) di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau. RS tersebut diharapkan siap dalam dua pekan mendatang.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjelaskan, pembangunan RS di Pulau Galang ini disiapkan untuk situasi yang terburuk yaitu mengantisipasi wabah corona ini.
"Walaupun kita sudah punya dua tempat untuk observasi dan karantina yaitu di Natuna dan Sebaru, tetapi perlu ada penambahan fasilitas cadangan," katanya saat ditemui di kantornya di Kemenko PMK, di Jakarta, Senin (9/3).
Seperti diketahui, Pulau Natuna sudah pernah digunakan untuk observasi WNI yang dijemput di Wuhan, China. Sementara, Pulau Sebaru sekarang digunakan untuk mengobservasi dua kelompok yaitu Warga Negara Indonesia (WNI) anak buah kapal (ABK) World Dream dan ABK Diamond Princess.
"Bapak presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan kepada panglima TNI kemarin waktu pertemuan khusus dan memberikan tempo waktu dalam 2 pekan harus sudah selesai dan siap," Muhadjir melanjutkan.
Muhadjir menambahkan, penambahan fasilitas kesehatan di pulau tersebut untuk menangani virus ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak main-main. Ia mencontohkan Natuna bisa beroperasi sesuai instruksi presiden. Tak cukup sampai di situ, pihaknya juga menyiapkan tempat cadangan lainnya di Pulau Galang.
Muhadjir optimistis revitalisasi RS di Pulau Galang bisa selesai sesuai jadwal dan siap dalam dua pekan mendatang. Terkait RS bisa langsung beroperasi, ia menambahkan fasilitas kesehatan ini hanya dapat difungsikan dengan kondisi tertentu.
"Operasional RS ini kalau memang dalam keadaan sangat memaksa. Yang pasti, RS ini sudah siap dalam dua pekan," katanya. Disinggung mengenai kesiapan tenaga medisnya, Muhadjir mengaku sudah diback up oleh dinas kesehatan dan TNI.
Terpisah Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesshatan (Kemenkes) Achmad Yurianto menambahkan, Kemenkes telah menyiapkan tenaga medis jika ada tambahan orang yang harus ditangani.