Selasa 10 Mar 2020 14:11 WIB

Stok Iphone Menurun di Seluruh Dunia Akibat Corona

Saat ini stok Iphone dilaporkan terus berkurang di seluruh dunia.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Saat ini stok iPhone dilaporkan terus berkurang di seluruh dunia (Foto: ilustrasi iphone)
Foto: Flickr
Saat ini stok iPhone dilaporkan terus berkurang di seluruh dunia (Foto: ilustrasi iphone)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wabah corona masih menghantui perusahaan teknologi Apple. Setelah menyebabkan penutupan banyak gerai di beberapa negara, wabah corona kini berdampak pada produksi dan pasokan perangkat Apple.

Dilansir melalui Forbes, Selasa (10/3), saat ini stok Iphone dilaporkan terus berkurang di Amerika Serikat (AS). Hal ini berpengaruh terhadap penurunan stok Iphone di seluruh dunia.

Baca Juga

Apple juga sebelumnya telah membuat satu peringatan profil tinggi yang memengaruhi para pemegang saham. Pasalnya, berkurangnya stok memengaruhi jutaan pengguna Iphone. Apple baru-baru ini mengimbau kepada staf dukungan teknis bahwa ada kekurangan pasokan selama dua hingga empat pekan.

"CEO Apple Tim Cook memberi tahu sebagian besar karyawan secara global bahwa mereka dapat bekerja dari rumah (9-13 Maret) dan menguraikan prosedur baru mengenai situasi virus corona 'menantang' dan ini belum pernah terjadi sebelumnya," tulis Max Gurman melalui akun Twitter.

Apple memilih untuk tidak menyebutkan penyebab kekurangan stok, tetapi sudah mengeluarkan peringatan pada Februari terkait virus corona. Wabah ini jelas telah memengaruhi pasokan Iphone di seluruh dunia dan tentumya akan memengaruhi pendapatan di seluruh dunia. Perusahaan mungkin kehilangan pendapatan Q2 2020-nya.

Apple juga telah mengirimkan peringatan ke seluruh toko Apple di seluruh dunia tentang kekurangan stok Iphone. Di New York, karyawan toko dan pengecer nirkabel di seluruh kota kehabisan stok, terutama untuk model Iphone 11 dan Iphone 11 Pro.

Banyak pengguna berharap peluncuran tipe Iphone 9 yang menjadi mini Iphone tidak ikut terganggu. Namun, tampaknya pengemar harus bersabar karena belum diketahui pasti kapan kondisi pasokan menjadi stabil kembali.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement