REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Uang pewarta LKBN Antara Jawa Timur, Willy Irawan, yang sebelumnya raib senilai Rp 19,2 juta (sebelumnya tertulis Rp 19,6 juta) telah kembali tak sampai 24 jam setelah respons cepat dari Bank Negara Indonesia (BNI).
"Alhamdulillah, berkat BNI yang cepat dan tanggap, uang saya yang hilang akibat pembobolan tersebut telah kembali," ujar Willy Irawan di Surabaya, Selasa malam (10/3).
Ia berterima kasih kepada BNI yang dengan cepat merespons kejadian tersebut sehingga tak menimbulkan keresahan di masyarakat. Pemuda 29 tahun tersebut berharap masyarakat bisa mengambil pembelajaran dari kasus yang dia alami.
"Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua. Sekali lagi terima kasih BNI yang cepat merespons permasalahan yang saya alami," ucapnya.
Sebelumnya, uang Willy raib dan diketahui hilang saat akan melakukan transfer ke kerabatnya. Saat itu, ia langsung melakukan pengecekan di transaksi terakhir pada mobile banking (m-banking) miliknya dan diketahui uangnya telah ditarik di salah satu ATM di Malang selama dua hari, pada 6-7 Maret 2020.
Setelah itu, dia langsung mendatangi Kantor Cabang BNI Gateway Waru, Sidoarjo untuk melaporkan peristiwa tersebut. Pemimpin Wilayah BNI Surabaya M Gunawan Putra mengatakan bank memiliki prosedur operasional standar untuk menangani kasus skimming.
"Saudara Willy Irawan telah bertindak cepat dan tepat dengan segera mendatangi Kantor Cabang BNI Gateway Waru di Sidoarjo. BNI telah mengembalikan dana nasabah dan menjamin keamanannya," ujarnya.
Ia juga mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir bertransaksi melalui anjungan tunai mandiri (ATM).