Rabu 11 Mar 2020 12:18 WIB

MAN 1 Rangkasbitung Targetkan Jadi Madrasah Unggulan

MAN 1 Rangkasbitung kedepankan imtak dan iptek.

MAN 1 Rangkasbitung Targetkan Jadi Madrasah Unggulan. Foto ilustrasi.
Foto: Nonang MR/Republika
MAN 1 Rangkasbitung Targetkan Jadi Madrasah Unggulan. Foto ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Rangkasbitung menargetkan tahun ini menjadi madrasah unggulan dengan mengedepankan pendidikan iman dan takwa (Imtak) juga ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).

"Kami optimistis melalui pendidikan imtak dan iptek dapat melahirkan sumber daya manusia (SDM) unggul dan berkarakter akhlak yang mulia," kata Kepala MAN 1 Rangkasbitung Dudi Rafiudin, Rabu (11/3).

Baca Juga

Pendidikan Madrasah Aliyah (MA) setara pendidikan SLTA dibawah naungan Kementerian Agama kini diminati masyarakat. Hal ini terbukti secara online pada penerimaan siswa baru (PSB) hingga 295 siswa.

Bahkan, MAN 1 Rangkasbitung pada PSB tahun ajaran 2019-2020 diberlakukan ujian seleksi untuk melihat bakat dan potensi anak. Sebab, pendaftar siswa baru tersebut membeludak, sedangkan jumlah ruangan kelas yang ada tidak terpenuhi sehingga dilakukan ujian seleksi.

siswa yang diterima dan lulus ujian seleksi itu sebanyak 220 siswa dan sisanya 75 siswa tidak diterima. "Tahun ini nanti akan membentuk kelas unggulan mulai kelas 15 sampai 17 namun mereka harus mengikuti seleksi khusus," katanya.

Dia mengapresiasi 45 tenaga kependidikan di sini profesional karena sudah memiliki sertifikasi guru dan semua tenaga kependidikan diwajibkan mengikuti diklat secara daring. Disamping juga mereka mengikuti pelatihan kompetensi kependidikan yang diselenggarakan madrasah setempat dan kemenag pusat.

Selama ini, keunggulan madrasah, selain mencetak siswa yang berkarakter akhlak juga banyak menoreh prestasi di berbagai bidang akademik hingga olah raga. Para siswa MAN 1 Rangkasbitung belum pernah terjadi tawuran antarsekolah, kekerasan (perudungan) hingga pelecehan seksual, karena pembinaan terhadap siswa berjalan dengan baik.

Dengan demikian, tingkat kepercayaan masyarakat cukup tinggi terhadap pendidikan berbasis madrasah tersebut. "Kami terus meningkatkan mutu juga sarana terpenuhi dengan delapan standar pendidikan nasional itu," ujar Dudi sambil menyatakan jumlah siswa sebanyak 520 orang itu.

Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Lebak Ahmad Firdaus mengatakan semua kepala madrasah harus meningkatkan penguatan kompetensi kepala melalui pelatihan bimbingan teknis (bintek) untuk peningkatan mutu dan kualitas pendidikan.

Setelah mengikuti bimtektersebut nantinya kepala madrasah mendapatkan sertifikasi kompetensi dengan menyelesaikan sebanyak 32 satuan kredit semester (SKS). Penguatan sertifikasi kompetensi kepala madrasah itu agar mampu memimpin dan mengelolapendidikan yang baik, termasuk memahami administrasi, keuangan dengan didukung peralatan informasi teknologi (IT).

"Kami yakin bila kepala madrasah mampu memimpin dan manajemen pendidikan dipastikan mutu dan kualitas pendidikan madrasah cenderung meningkat," katanya.

Ia menyebutkan, saat ini, jumlah sekolah berbasis madrasah mulai RA, MTs, dan MA di Kabupaten Lebak berstatus negeri sebanyak delapan unit dan swasta 654 unit, sedangkan jumlah tenaga pendidik sebanyak 6.471 orang dan siswa 66.103 orang.

"Kami berharap ke depan kepala madrasah lebih berbobot untuk mengelola pendidikan, apalagi menghadapi 4.0 industri dan diperlukan SDM unggul dan berkarakter," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement