REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Mantan Menteri Kesehatan RI periode 2014-2019, Nila Moeloek menyatakan, isu kesehatan harus menjadi pembahasan utama. Sebab, dibandingkan infrastruktur dan bidang lainnya, hal tersebut yang lebih rentan.
“Padahal pemerintah kita ingin SDM unggul, tapi kesehatan dilupakan,” ujar dia ketika ditemui Republika di UI Salemba, Jakarta, Rabu (11/3).
Nila tak menampik, sektor lain memiliki urgensinya tersendiri. Namun demikian, menurut dia, kualitas hidup dan lingkungan menjadi bukti kerentanan dalam isu kesehatan.
“Terlebih perubahan iklim sudah terjadi. Karenanya, ini (kesehatan) yang harus kita pikirkan di hulu, bukan ekonomi melulu,” katanya.
Menurut dia, sejauh ini Indonesia juga masih memiliki banyak penyakit, baik yang menular ataupun tidak. Selain Covid-19, dia mencontohkan, demam berdarah dengue (DBD) yang baru-baru ini kembali terjadi di NTT menjadi bukti, bahwa penyakit khas Indonesia belum selesai sepenuhnya.
“Masih emerging. Apalagi kita ringkih kalau ada penyakit jantung, diabetes dan lainnya,” ucapnya dalam diskusi.
Dia mengingatkan, masalah TBC dan demam berdarah dengue juga menjadi isu yang selama ini menyerang Indonesia. Namun demikian, isu kesehatan tersebut ia sayangkan, tatkala Covid-19 lebih banyak mengambil perhatian dan kepanikan di lingkungan masyarakat Indonesia.
Masalah kesehatan, kata dia, memang bukan masalah Indonesia sendiri, melainkan telah menjadi kerentanan global. Oleh sebab itu, dia menegaskan agar permasalahan dan peningkatan kualitas kesehatan bisa lebih ditingkatkan dan menjadi fokus utama pemerintah. “Saling mencegah, mengoreksi dan merespon oleh semua pihak perlu dilakukan,” ungkap dia.