REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para anak buah kapal (ABK) World Dream telah menyelesaikan masa observasi selama 14 hari di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Kini, 188 warga negara Indonesia (WNI) itu telah pulang ke kampung halaman mereka masing-masing.
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Semarang-594 menjadi kapal terakhir yang mereka naiki sebelum bertemu keluarga kembali. Sekira pukul 11.45 WIB, KRI yang tugasnya serupa dengan KRI dr Soeharso itu berlabuh ke dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok, Jakarta Utara, dengan dibantu kapal yang berukuran kecil darinya.
Tak lama setelahnya, gerbang di sisi kiri kapal terbuka. Satu per satu ABK World Dream turun. Dari 188 orang itu, 172 di antaranya berjenis kelamin laki-laki dan 16 sisanya merupakan perempuan. Di Kolinlamil telah menunggu Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I, Laksamana Madya TNI Yudo Margono, Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, dan pejabat lainnya.
Mereka kemudian berbaris di hadapan para pejabat itu. Lalu, Yudo selaku Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) memberikan pernyataan mengenai kondisi kesehatan 188 WNI itu. Menurut dia, semua eks ABK World Dream itu sudah dalam keadaan sehat setelah melalui 14 hari observasi. Mereka sudah dipastikan negatif virus corona atau COVID-19.
"Tampak di depan kita wajah-wajah adik-adik kita dengan mata sorot penuh kegembiraan dan senyum, dengan penuh keyakinan menandakan bahwa mereka hari ini setelah 14 hari diobservasi dan sekarang dalam keadaan sehat walafiat," jelas Yudo.
Selaku pelaksana observasi, Yudo kemudian menyerahkan 188 WNI tersebut kepada Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). Menteri Kesehatan kemudian memberikan sambutannya. Setelah itu, ia menyerahkan sertifikat kesehatan kepada 188 WNI itu.
Selepas upacara pelepasan dan penyerahan sertifikat kesehatan, mereka berlari mengambil barang-barang milik mereka masih berada di dalam kapal. Tawa dan senyum tampak di wajah mereka menjelang pulang ke kampung halaman.
Setelah itu, mereka berkumpul sesuai daerah asal masing-masing. Dari situ, mereka berjalan ke bus-bus yang sudah menunggu di dekat dermaga. Setiap bus memiliki tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan daerah asal para WNI tersebut.
Tak sedikit dari mereka yang mengenakan kaca mata hitam dan masker. Suara roda koper yang mereka tarik atau dorong ramai terdengar. Satu per satu dari mereka mengantre untuk naik ke bus. Salah seorang pria sambil mendorong kopernya berteriak, "I'm coming home!," kata pria tersebut.
Para petugas sibuk menertibkan mereka yang masih mencari-cari bus mana yang dapat mereka tumpangi. Tak ada satu pun dari mereka yang boleh diwawancarai. Bus-bus itu kompak berjalan meninggalkan lokasi sekitar pukul 13.00 WIB. Melalui pengeras suara, petugas di tempat tersebut sempat mengabarkan tujuan bus pengantar para ABK menjadi tanggung jawab Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).