Ahad 15 Mar 2020 20:22 WIB

Kemenkes Bantah Ada RS Rujukan yang Tutup di Akhir Pekan

Kemenkes memastikan pihak RS rujukan memberikan layanan terbaik.

Rep: Ali Mansur/ Red: Nashih Nashrullah
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (13/3/2020).(Antara/Sigid Kurniawan)
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (13/3/2020).(Antara/Sigid Kurniawan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Kesehatan membantah jika ada rumah sakit rujukan untuk penanganan kasus virus Corona tutup di akhir pekan.  

Dirjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Achmad Yurianto, mengatakan justru menurutnya, pihak terkait akan langsung memberikan layanan jika masyarakat ingin memeriksakan diri, terutama bagi mereka yang memiliki gejala terinfeksi Corona. Mengingat hingga Ahad (15/3) jumlah pasien positif virus corona di Indonesia yang sudah dikonfirmasi ada 117 orang. 

Baca Juga

"Kata siapa (tutup)?, yang sudah periksa juga sudah banyak. Ada yang mengatakan di Persahabatan juga dilakukan pemeriksaan juga, itu datanya. Tidak ada rumah sakit yang tutup di Sabtu-Ahad," ungkap Yurianto yang juga sebagai Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona, saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (15/3).  

Yuri juga menegaskan tidak ada layanan yang tutup, tidak hanya terkait dengan wabah Corona. Apalagi setiap rumah sakit juga memiliki Instansi Gawat Darurat (IGD) sehingga masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas tersebut. 

Sebelumnya, Yurianto menyebut setidaknya ada delapan wilayah yang sudah terjangkit virus Corona atau Covid-19. "Kalau kita lihat sekarang sudah melebar. Jakarta, Jawa Barat termasuk di Bandung, Tangerang. Jawa Tengah di Solo dan Yogyakarta, di Bali, di Manado, di Pontianak," kata Yurianto.

Sementara itu, Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Saleh Partaonan Daulay meminta setiap rumah sakit yang ditunjuk pemerintah sebagai rumah sakit rujukan standby 24 jam dalam 7 hari. Bahkan, menurutnya, tidak hanya rumah sakit rujukan saja tapi juga instansi kesehatan lainnya. Hal ini agar dapat membantu dalam memerangi penyebaran virus Corona yang semakin lua penyebarannya.

"Ini terbalik dengan sekolah, perguruan tinggi, mal, pasar dan juga tempat-tempat hiburan memang harus ditutup untuk menghindari kerumunan. Justru saatnya lah rumah sakit dan instansi lainnya harus buka dan harus selalu siap 24 jam, karena virus ini kan disinyalir sangat cepat," kata  politisi Partai Amanat Nasional (PAN). 

Sebelumnya melalui keputusan nomor Hk.01.07/menkes/169/2020 tentang penetapan rumah sakit rujukan penanggulangan penyakit infeksi emerging tertentu ditetpakan 132 rumah sakit rujukan. 

Di Jakarta sendiri setidaknya ada delapan rumah sakit yang ditunjuk, yaitu RSPI Sulianti Saroso, RSUP Persahabatan, RSUP, RSPAD Gatot Soebroto, RSUD Cengkareng, RSUD Pasar Minggu, RS Umum Bhayangkara, dan RSAL Mintoharjo.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement