Rabu 18 Mar 2020 08:32 WIB

Kadinkes: Kalbar Ajukan Laboratorium Spesimen Covid-19

Kalbar bisa memiliki laboratorium untuk mengetes Corona sendiri.

Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona untuk penelitian di laboratorium. ilustrasi (Antara/Umarul Faruq)
Foto: Antara/Umarul Faruq
Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona untuk penelitian di laboratorium. ilustrasi (Antara/Umarul Faruq)

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson menyatakan saat ini pihaknya sedang mengajukan pengadaan Laboratorium Mandiri untuk meneliti spesimen dari pasien yang terduga Covid-19. Sehingga ke depan  Dinkes Kalbar dapat melakukan pengecekan secara mandiri.

"Ini sudah kita ajukan dan mendapat respon positif dari Kemenkes. Dari pihak Kemenkes juga sudah meminta kepada kita untuk mengirim sejumlah dokter dan petugas kesehatan untuk melihat Laboratorium Bio Medis Kemenkes terkait apa saja yang diperlukan guna mengetahui standarisasi pengadaan laboratorium tersebut," kata Harisson di Pontianak, Selasa (17/3).

Baca Juga

Terkait sinyal positif tersebut, Harisson sudah meminta kepada Dirut RSUD Soedarso Pontianak memilih siapa saja yang akan ditugaskan ke Laboratorium Kemenkes tersebut. "Akan ada beberapa orang yang ditugaskan ke Jakarta, diantaranya Direktur RSUD Soedarso, dokter mikrobiologi Untan, kepala lab kesehatan daerah Kalbar, dokter ahli patologi klinik konsultan infeksius rumah sakit Sintang dan kemungkinan ada beberapa petugas lainnya," tuturnya.

Dalam waktu dekat, petugas yang ditunjuk tersebut akan menurunkan tim kesana, sehingga dalam waktu dekat Kalbar bisa memiliki laboratorium yang akan menjadi tempat pengecekan Covid-19. Menurutnya, Kalbar bisa memiliki laboratorium untuk mengetes Corona sendiri mengingat untuk petugas yang ditempatkan di laboratorium itu sudah ada.

"Untuk penempatan lab itu sendiri, kemungkinan lab ini akan ditempatkan di RSUD Soedarso atau di Labkesda Kalbar, tinggal melihat mana yang lebih memungkinkan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement