Rabu 18 Mar 2020 09:55 WIB

Bisnis Hotel Lesu, Marriott Kasih Cuti Puluhan Ribu Pegawai

Marriott International juga sedang melakukan penyesuaian operasional secara global.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Marriott International juga sedang melakukan penyesuaian operasional secara global (Foto: Ilustrasi Hotel Marriott)
Foto: Wikipedia
Marriott International juga sedang melakukan penyesuaian operasional secara global (Foto: Ilustrasi Hotel Marriott)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imbauan berdiam diri di rumah untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19 membuat industri perhotelan menjadi lesu. Kondisi ini mendorong Marriott International untuk mencutikan puluhar ribu pegawainya.

"Seiring semakin meluasnya larangan berpergian dan upaya menjaga jarak sosial di dunia, kami mengalami penurunan signifikan terhadap kebutuhan properti dalam durasi yang tak pasti di seluruh dunia," ungkap pihak Marriott, seperti dilansir USA Today, Rabu (17/3).

Baca Juga

Saat ini Marriott International sedang melakukan penyesuaian operasional global terkait kondisi yang tak pasti ini. Beberapa penyesuaian yang mungkin dilakukan adalah mengurangi jam kerja atau cuti sementara untuk banyak pegawai di hotel-hotel Marriot International.

Per akhir 2019, Marriott International tercatat memiliki sekitar 174.000 pegawai di seluruh dunia. Marriott International menyatakan bahwa cuti sementara akan berlaku untuk semua posisi pegawai di Marriott International.

Para pegawai yang diminta cuti sementara tidak akan mendapatkan gaji selama masa tidak bekerja. Akan tetapi para pegawai tersebut akan mendapatkan layanan kesehatan.

Marriott International berharap bisa segera kembali memperkerjakan dan menggaji para pegawainya. Marriott International menyatakan hal ini akan kembali mereka lakukan segera setelah pandemi Covid-19 usai.

"Meskipun dampak besar ini sulit untuk diprediksi saat ini mengingat ketidakstabilan situasi, kami tetap percaya diri dengan prospek jangka panjang kami," terang pihak Marriot.

Tindakan Marriot International ini menandai upaya pencutian pegawai pertama dalam skala besar yang dilakukan perusahaan terkait krisis virus corona. Restoran seperti McDonald's dan Starbucks juga membatasi layanan mereka hanya menjadi beli dan bawa pulang serta drive through.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement