Rabu 18 Mar 2020 17:55 WIB

Aa Gym: Daarut Tauhid Ikuti Fatwa MUI Soal Corona

MUI punya otoritas dan keilmuan untuk menjaga kemaslahatan umat Islam dan bangsa.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Agus Yulianto
Pemimpin Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym).
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Pemimpin Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemimpin Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Abdullah Gymnastiar yang akrab disapa Aa Gym menyampaikan bahwa Pesantren Daarul Tauhid mengikuti Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang penyelenggaraan ibadah dalam situasi terjadinya wabah virus corona atau Covid-19. Karenanya, Masjid Daarul Tauhid untuk sementara waktu tidak menyelenggarakan shalat Jumat dan shalat berjamaah.

Aa Gym mengatakan, telah menyimak begitu banyak polemik tentang anjuran shalat di rumah. Maka, pimpinan dan seluruh jajaran Daarul Tauhid memutuskan untuk mengikuti Fatwa MUI.

"Aa dan keluarga sudah shalat di rumah dan semua juga dianjurkan untuk shalat di rumah," kata Aa Gym melalui pesan video kepada Republika, Rabu (18/3).

Ia mengatakan, Masjid Daarul Tauhid juga tidak menyelenggarakan shalat Jumat  dan shalat berjamaah sampai kondisi memungkinkan. Ia juga mengingatkan, umat Islam Indonesia memiliki MUI yang punya otoritas dan keilmuan untuk menjaga kemaslahatan umat Islam dan bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, umat tidak usah bingung oleh broadcast dari orang-orang yang tidak jelas keilmuannya dan tidak jelas tanggung jawabnya. Aa Gym mengajak, untuk mematuhi Fatwa MUI dan peraturan pemerintah yang bisa mencegah penyebaran wabah Covid-19.

"Jangan ragu-ragu, Allah tahu niat kita selalu ke masjid, Allah sudah tahu, pahala ke masjid Insya Allah sudah didapatkan kalau kita niat dan terbiasa," ujarnya. 

Aa Gym menyampaikan, Insya Allah kepatuhan pada ulama dan pemerintah akan menambah pahala. Kesanggupan umat mengantisipasi penyebaran virus ini juga akan menjadi amal saleh. Maka, tegas Aa, jangan ragu-ragu untuk mematuhi hal yang benar.

Pendakwah asal Bandung ini juga menegaskan, umat jangan mudah terpengaruh oleh broadcast yang tidak jelas siapa penulisnya, apa tanggung jawabnya, dan tidak jelas keilmuannya. Jadi mari tinggal di rumah sekuat tenaga, keluar rumah hanya untuk hal darurat saja dan jauhi kerumunan serta keramaian. 

"Jauhi segala peluang kita terkena atau kita yang menyebarkan (virus ini), bagi yang memang terpaksa harus keluar rumah maka jaga diri sekuat tenaga dengan memperbanyak doa dan zikir, jaga dari sentuhan, kalau pulang ke rumah bersihkan tangan dan mandi, supaya kita tak jadi jalan cobaan bagi yang di rumah kita, cukuplah Allah sebagai pelindung dan penolong kita," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement