REPUBLIKA.CO.ID, RIODEJANEIRO - Brasil memutuskan menutup perbatasannya untuk warga Venezuela selama 15 hari mulai Rabu (18/3). Kebijakan tersebut diambil karena wabah virus corona semakin memburuk di Venezuela yang menunjukkan pemimpin di negara itu tidak mampu mengatasi epidemi tersebut.
Keputusan itu tidak berlaku untuk truk yang mengirimkan barang atau bantuan kemanusiaan lintas batas yang sebelumnya disahkan oleh pejabat kesehatan. Larangan 15 hari untuk warga Venezuela memasuki Brasil bisa diperpanjang.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengumumkan langkah itu pada Selasa (17/3) di tengah meningkatnya kritik tentang bagaimana ia menangani krisis virus corona. Brasil melaporkan kematian yang pertama dari Covid-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus.
Bolsonaro, mengatakan di Twitter pada Rabu bahwa penutupan perbatasan ke Venezuela adalah hasil dari ketidakmampuan rezim Venezuela untuk menanggapi epidemi Covid-19.
Selasa malam, pemerintahan Bolsonaro juga meminta Kongres untuk mengesahkan keadaan darurat sampai akhir tahun ini, yang oleh Presiden Senat Davi Alcolumbre disebut sebagai prioritas utama.
Kasus virus corona yang dikonfirmasi Brasil lebih dari dua kali lipat selama tiga hari terakhir menjadi 291 pada Selasa, menurut Departemen Kesehatan. Negara Bagian Sao Paulo juga melaporkan bahwa seorang pria berusia 62 tahun dengan riwayat diabetes dan hipertensi telah meninggal akibat Covid-19.
Penyebaran virus yang cepat telah membuat para petugas siaga di kota-kota besar. Penyebaran virus corona juga membatalkan pertemuan besar, menangguhkan kegiatan sekolah dan liburan dan mendorong pekerjaan dari rumah.
Guncangan ekonomi dari epidemi, bersamaan dengan resesi global, membuat para analis UBS pada hari Rabu memangkas perkiraan mereka untuk pertumbuhan ekonomi Brasil pada tahun 2020 menjadi hanya 0,5 persen dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,3 persen.