Kamis 19 Mar 2020 12:43 WIB

Desakan Dokter dan Kegelisahan Perawat kepada Pemerintah

Pemerintah didesak ambil upaya darurat menyusul akselerasi kasus corona di Indonesia.

Red: Andri Saubani
Perawat mengenakan pakaian alat pelindung diri (APD) di Ruang Isolasi Infeksi Khusus (RIIK) untuk wabah Virus Corona, di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung. (ilustrasi)
Foto: Abdan Syakura
Perawat mengenakan pakaian alat pelindung diri (APD) di Ruang Isolasi Infeksi Khusus (RIIK) untuk wabah Virus Corona, di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Rr Laeny Sulistyawati, Zainur Mahsir Ramadhan, Sapto Andika Candra

Jumlah kematian akibat corona di Indonesia melonjak menjadi 19 jiwa pada Rabu (18/3). Tambahan jumlah kematian juga diiringi akselerasi angka temuan kasus positif yang totalnya kini menjadi 277 kasus.

Baca Juga

Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mendesak pemerintah melakukan upaya darurat, di antaranya menambah rumah sakit rujukan untuk menangani pasien. "Kalau tidak dilakukan maka rumah sakitnya tidak bisa menampung pasien," ujar Ketua Umum Pengurus Besar IDI Daeng M Faqih saat dihubungi Republika, Rabu (18/3).

Faqih menambahkan, meski ada tenaga dokter yang tidak dibutuhkan atau menanggur, jika fasilitas kesehatan khusus rujukan tidak ditambah, persoalan yang dihadapi adalah jumlah ruangan yang kurang. Selain itu, ia menyebutkan, alat kesehatan untuk menanganinya juga bermasalah karena tak memadai. "Jadi, strateginya ya menambah rumah sakit," katanya.