REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati menilai pemerintah telah tepat menggunakan Wisma Atlet Kemayoran, menjadi rumah sakit khusus isolasi pasien Covid-19 atau corona. Langkah tersebut lebih efektif ketimbang membangun rumah sakit khusus untuk merawat pasien.
Menurutnya, Wisma Atlet Kemayoran sudah siap pakai, karena memiliki ruang dan sarana yang memadai. “Namun harus dipastikan bahwa semua ruang steril dan layak untuk ruang perawatan," ujar Mufida kepada wartawan, Ahad (22/3).
Ia menilai, sejumlah rumah sakit sudah tidak dapat menampung pasien yang positif terinfeksi virus corona. Dengan dialihfungsikan Wisma Atlet Kemayoran ini, ia harap dapat merawat mereka dengan lebih baik.
"Sebaiknya hindari menjadikan semua rumah sakit menjadi rumah sakit rujukan Covid-19, karena resisten buat pelayanan pasien non Covid-19," ujar Mufida.
Namun, langkah ini perlu didukung dengan ketersediaan sumber daya tenaga kesehatan yang memadai. Serta, fasilitas dan alat yang dapat mendukung penyembuhan pasien.
"Kebutuhan APD yang memadai adalah kebutuhan mendasar untuk melindungi teman-teman yang berjuang di garda terdepan ini," ujar Mufida.
Wisma Atlet Kemayoran mulai Senin besok (23/4) dibuka menjadi rumah sakit (RS) darurat untuk pasien virus corona atau Covid-19. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan kriteria pasien yang dirawat di rumah sakit darurat Wisma Atlet yaitu yang memiliki gejala virus corona ringan.
“Jadi yang gejalanya sudah ringan sebenarnya sudah tidak perlu di rumah sakit, bisa digeser ke sini,” kata Terawan dalam konferensi pers di Wisma Atlet, Ahad (22/3).
Dia menjelaskan dengan dijadikannya Wisma Atlet untuk merawat pasien corona ringan, rumah sakit rujukan dapat fokus menangani pasien virus corona dengan kondisi berat. Sebab, kata dia, karakteristik rumah sakit darurat di Wisma Atlet memiliki kemampuan untuk menampung pasien yang tidak sakit berat namun tetap butuh perawatan.