Selasa 24 Mar 2020 18:25 WIB

IOC Didesak Segera Umumkan Nasib Olimpiade Tokyo 2020

Asosiasi Olimpiade Inggris, Kanada, Australia, dan Amerika sepakat untuk penundaan.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
(Kiri ke kanan) Presiden Panitia Penyelenggara PyeongChang 2018 (POCOG) Lee Hee-beom, Menteri Olahraga dan Presiden Komite Olimpiade Korea Utara Kim Il-guk, Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach pada pertemuan di Lausanne, Swis, 20 Januari 2018. Pertemuan ini menyepakati 22 atlet Korea Utara akan bertisipasi pada Olimpiade.
Foto: EPA-EFE/LAURENT GILLIERON
(Kiri ke kanan) Presiden Panitia Penyelenggara PyeongChang 2018 (POCOG) Lee Hee-beom, Menteri Olahraga dan Presiden Komite Olimpiade Korea Utara Kim Il-guk, Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach pada pertemuan di Lausanne, Swis, 20 Januari 2018. Pertemuan ini menyepakati 22 atlet Korea Utara akan bertisipasi pada Olimpiade.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Olimpiade Internasional (IOC) mendapat tekanan dari berbagai pihak untuk menjadwalkan ulang Olimpiade Tokyo 2020. 

Asosiasi Olimpiade Inggris, Kanada, Australia dan Amerika sepakat untuk penundaan ajang multievent tersebut. Sementara IOC mengatakan penentuan nasib penyelenggaraannya akan ditentukan dalam empat pekan ke depan, melihat perkembangan penanganan pandemi virus Corona (Covid-19).

 

Namun, juru bicara perdana menteri Britania Raya, Boris Johnson mendesak IOC untuk segera membuat keputusan definitif. "Atlet menghadapi ketidakpastian yang signifikan dalam lingkungan saat ini. Kesehatan dan keselamatan mereka, bersama dengan penggemar dan pejabat olahraga yang bekerja di Olimpiade benar-benar lebih penting," kata dia dikutip dari Sportsmole, Selasa (24/3).