REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan menugaskan Bulog untuk menjaga ketersediaan beras dan daging sapi, di tengah pandemi Covid-19. Ketersediaan beras dinilai penting untuk menjaga harga di pasar.
"Kementerian Perdagangan menugaskan perum Bulog untuk menjaga ketersediaan pasokan dan harga beras sampai akhir Desember," kata Direktur Jenderal Perdagangan Kemendag Suhanto melalui konferensi pers via video yang dipantau di Jakarta, Rabu (25/3).
Suhanto menyatakan Bulog telah bekerja sama dengan ritel modern di seluruh Indonesia. Sehingga, beras medium produksi Bulog dapat ditemukan di retail-retail yang umumnya sudah ada di kota maupun kabupaten di seluruh Indonesia.
"Langkah Kemendag dan Perum Bulog lainnya adalah menyediakan KPSH (Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga), atau biasa disebut operasi pasar beras medium sepanjang tahun," tuturnya.
Selain beras, komoditas penting lain yang menjadi perhatian pemerintah adalah daging sapi, terlebih menjelang bulan Ramadhan 2020.
Suhanto mengatakan pihaknya telah menugaskan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Bulog untuk mengimpor 170 ton daging kerbau. Untuk memudahkan upaya tersebut, Bulog telah mengeluarkan izin impornya. Dengan demikian, diharapkan sebelum bulan Ramadhan yang akan jatuh pada 23 April, daging tersebut sudah dapat ditemukan di pasaran.
Terkait ketersediaan Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) secara umum, Suhanto menegaskan pemerintah siap dan akan selalu menyediakan bahan yang diperlukan masyarakat. "Mohon masyarakat tenang, jangan membeli berlebihan, belilah sesuai kebutuhan, dengan demikian akan terjadi keseimbangan pasokan dan permintaan di lapangan," tuturnya.