Kamis 26 Mar 2020 04:01 WIB

PB HMI Nilai Wabah Corona Momentum Refleksi Sosial Ekonomi

PB HMI menilai wabah corona momentum refleksi sosial ekonomi nasional.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal PB HMI Ali Zakiyudin menilai penyebaran virus Corona menjadi momentum refleksi bagi para elit dan rakyat untuk meninjau kembali sistem ekonomi yang tengah dilanda krisis. Dia mengatakan, pandemik Corona telah berdampak buruk terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Itu harus menjadi pelajaran bagi pemerintah sebab itu kedepan pemerintah harus lebih kerja keras untuk memperkuat ekonomi sehingga bisa tumbuh sesuai target yang diharapkan yakni tujuh persen," kata Ali dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (25/3).

Baca Juga

Disaat yang bersamaan, dia mengungkapkan bahwa HMI menggagas konsolidasi gagasan publik terkait kehidupan sosial dan strategi dalam menghadapi krisis ekonomi usai wabah corona. Dia mengatakan, mekanisme konsolidasi gagasan ini bisa berbentuk paper atau jurnal yang nantinya akan dijadikan sebagian bentuk kontribusi HMI dalam membangun komitmen kebangsaan.

Dia mengatakan, HMI mencoba mengkonsolidasikan gagasan-gagasan masyarakat khususnya insan akademik yang ingin berkontribusi secara langsung dalam proses pemulihan ekonomi dan sosial Indonesia. Dia memastikan bahwa paper dan jurnal ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.

Ali juga menilai ada dampak dari kebijakan physical distance yang diterapkan pemerintah saat ini.  Dia menilai bahwa kebijakan tersebut sedikit banyak telah merubah nilai-nilai sosial yang ada di masyarakat.

Dia mengamati bahwa disatu sisi masyarakat mempunyai kepakaan untuk saling bantu satu sama lain, namun disisi lain timbul sikap saling curiga di masyarakat. Misal batuk sedikit atau pilek sedikit dicurigai kena covid-19 yang manakutkan ini, akhirnya masyarakat enggan untuk menyapa.

"Sebab itu pola penataan sosial dan ekonomi nasional pasca wabah covid 19 harus direncanakan dan didesain secara baik dengan melibatkan semua unsur masyarakat," katanya.

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, terjadi pembaruan data dari kemarin yang sebelumnya disebut 686 positif. Data hingga Rabu ini pasien positif Corona di Indonesia mencapai 790 orang. Sementara 2625 warga dinyatakan negatif.

Selain jumlah penambahan jumlah positif terinfeksi, juga terdapat penambahan kasus meninggal dunia. Yuri mengatakan, setelah diverifikasi terjadi penambahan sebanyak tiga orang, sehingga total penderita meninggal dunia menjadi 58 orang. Sedangkan 31 pasien dinyatakn sembuh.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement