REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyono mengatakan Rumah Sakit (RS) Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta menerapkan sistem self-handling dengan memanfaatkan teknologi bertajuk visit video call. Sistem lainnya yang diterapkan adalah karantina mandiri dan juga membatasan kontak dengan petugas yang bertugas di rumah sakit tersebut.
"Kami ingin juga menyampaikan kepada masyarakat bahwa rumah sakit ini berbeda dengan rumah sakit-rumah sakit yang lain. Rumah sakit ini menerapkan sistem pelayanan self-handling, dengan sistem visit video call," kata Mayjen Eko dalam konferensi pers di BNPB Jakarta, Kamis (26/3).
Lebih lanjut, Eko kembali mengingatkan bahwa RS Darurat hanya menangani pasien dengan kondisi ringan hingga sedang. "Yang ketiga, limitasi kontak dengan petugas, dan keempat, apabila makin memberat maka akan dirujuk ke RS rujukan seperti RSPI Suliyanti Saroso dan RSUP Persahabatan," sebut Eko.
Eko juga mengatakan, masyarakat yang merasakan gejala dan melakukan kontak langsung dengan pasien positif Covid-19 sebelumnya, dapat memeriksakan diri secara mandiri di RS Darurat. "Bila alami gejala dan kontak dengan yang terpapar, bisa laporan mandiri, atau hubungi call center 119," kata dia.
"Kami juga menerima rujukan rumah sakit lain, bisa disalurksn dengan syarat telah pemeriksaan awal (dari rumah sakit sebelumnya)," ujarnya melanjutkan.
Sementara itu, jumlah pasien terkini yang dirawat di RS Darurat Covid-19 telah mencapai angka 208 orang hingga Kamis (26/3) pagi.
Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet sendiri resmi beroperasi sejak Senin (23/3) pukul 17.30 WIB dengan 78 pasien pertama yang dirawat di sana. RS ini merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir membludaknya pasien di rumah sakit-rumah sakit rujukan.
Sedangkan, per Rabu (25/3), pemerintah menyatakan terdapat 790 kasus positif Covid-19 dengan pasien meninggal dunia sebanyak 58 orang dan sembuh sebanyak 31 orang.