Jumat 23 Dec 2022 19:38 WIB

Erick Thohir Kenang Wisma Atlet Sebagai Wujud Gotong Royong Bangsa

Hingga Maret 2022 RSDC Wisma Atlet telah tangani 162.966 pasien.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah pasien Covid-19 saat beraktivitas di RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Senin (7/3/2022).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah pasien Covid-19 saat beraktivitas di RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Senin (7/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan penghentian operasional rumah sakit darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran menjadi pertanda yang bagus bagi Indonesia untuk melangkah maju ke depan. Erick menyampaikan kehadiran RSDC Wisma Atlet Kemayoran saat awal pandemi adalah bukti konkret keseriusan pemerintah dalam melindungi rakyat.

"Kita tentu masih ingat saat awal pandemi, seluruh pihak, dari TNI, Polri, kementerian lain, BUMN, tenaga kesehatan, hingga swasta, bahu-membahu mendirikan RS khusus untuk penanganan Covid-19," ujar Erick di Jakarta, Jumat (23/12/2022).

Baca Juga

Dengan kerja sama dan dukungan penuh masyarakat, ucap Erick, pemerintah berhasil 'menyulap' wisma atlet sebagai rumah sakit darurat Covid-19. Erick menyebut peran vital RSDC Wisma Atlet Kemayoran dalam keberhasilan penanganan pandemi. Sejak dibuka pada Maret 2020, ucap Erick, RSDC Wisma Atlet Kemayoran telah memberikan penanganan kepada 162.966 pasien hingga Maret 2022.

"Alhamdulillah jika apa yang kita ikhtiarkan bersama-sama ini dapat membantu menolong dan menyelamatkan masyarakat," lanjut pria kelahiran Jakarta tersebut.

Kala itu, Erick mengerahkan BUMN untuk bergerak cepat membantu pendirian RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Erick menyebut BUMN konstruksi seperti PT Waskita Karya, Adhi Karya, PP, dan Wijaya Karya bekerja sama melakukan pengerjaan dan perbaikan fisik bangunan untuk menjadi tempat isolasi yang representatif.

Selain itu, lanjut Erick, terdapat 25 BUMN lain seperti Telkom, Pertamina, PGN, Antam, Bukit Asam, PLN, BRI, Mandiri, BNI, BTN, Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, Pupuk Indonesia, Pegadaian, Wijaya Karya, Jasa Marga, Hutama Karya, hingga Jasa Raharja, yang ikut terlibat membantu pengadaan peralatan kesehatan di Wisma Atlet.

"Holding BUMN RS yang baru terbentuk, Indonesia Healthcare Corporation (IHC), langsung bekerja sama dengan TNI untuk menyediakan tenaga kesehatan. Lalu ada Hotel Indonesia Natour (HIN) yang mengelola manajemen dan pelayanan di Wisma Atlet," ucap Erick.

Sebagai sepertiga kekuatan ekonomi dan agen pembangunan, Erick menyebut apa yang dilakukan BUMN dalam membangun Wisma Atlet Kemayoran adalah hal lumrah dan menjadi keharusan. Menurut Erick, BUMN tidak boleh menutup mata dengan situasi sulit yang dialami bangsa. Erick bersyukur dan bangga atas seluruh kerja keras BUMN dalam membantu pemerintah dan masyarakat selama pandemi.

"Pemerintah sudah memutuskan untuk menghentikan operasional RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Meski sudah berhenti, tapi jangan lupa perjuangan para nakes, TNI, Polri, relawan, dan banyak pihak. Banyak juga dari mereka yang harus berkorban dan berpulang, mari kita senantiasa mendoakan mereka," lanjutnya.

Erick menyampaikan Indonesia kini seharusnya bisa bergerak lebih kencang dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Dia menilai tantangan dan persaingan pasca pandemi sudah di depan mata. Erick berharap kebersamaan dan rasa gotong royong selama pandemi dapat terus terjaga setelah pandemi berakhir.

"Sekarang kita sama-sama bersyukur bahwa kita bisa mulai memasuki ke masa endemi. Mari sama-sama kita bergandengan tangan seperti saat menghadapi pandemi, dengan gotong-royong kita atasi segala tantangan yang ada di depan mata," ungkap dia.

Dalam surat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto kepada Panglima Kodam Jayakarta Mayor Jenderal Untung Budiharto disebutkan penghentian operasional RSDC Wisma Atlet Kemayoran lantaran menurunnya kasus Covid-19 dan mempertimbangkan jumlah keterisian kamar, khususnya RSDC Wisma yang secara signifikan berkurang jumlah pasien atau jumlah yang dikarantina sampai akhir November 2022.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement