REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Seorang pastor di Afrika Selatan bernama Rufus Phala diduga telah memberikan cairan disinfektan Dettol kepada puluhan jemaatnya guna mencegah Covid-19 sekaligus tanda iman selama kebaktian gereja. Atas insiden tersebut, 59 jemaat dipastikan tewas, sementara empat dalam kondisi kritis setelah minum Dettol.
Polisi setempat tengah menyelidiki insiden tersebut. Menurut polisi, jemaat cenderung mudah percaya kepada pastor sehingga Dettol pun bersedia diminum.
Sejumlah jemaat yang sudah sakit dengan penyakit yang berbeda juga dijanjikan sembuh setelah meminum disinfektan. Baru-baru ini, Pastor Rufus juga mengeklaim cairan antiseptik akan menyembuhkan beragam penyakit.
Pastor menyatakan ia telah menerima perintah dari Tuhan untuk memberikan Dettol kepada jemaat agar mereka kebal terhadap serangan virus. “Saya tahu Dettol berbahaya, tetapi Tuhan memerintahkan saya untuk mengonsumsinya. Saya adalah orang pertama yang meminumnya,” kata Rufus dilansir Kenya Today, Kamis (26/3). Dia menambahkan, ia telah menerima pesan Whatsapp dari orang-orang yang sembuh dari penyakitnya setelah meminum Dettol.
Sejauh ini jumlah kasus Covid-19 di Afrika Selatan mencapai 554 orang. Hal itu mendorong Presiden Afrika Selatan Cyril Rhamposa memberlakukan lockdown yang akan mulai diterapkan Kamis (26/3) malam hingga tiga pekan mendatang.
“Saya khawatir pertumbuhan kasus Covid-19 terus meningkat. Sementara, saya belum yakin sistem kesehatan Afrika Selatan mampu menghadapinya,” kata Rhamposa mengungkap alasan mengapa menerapkan lockdown.
Klarifikasi
Menurut Opindia, laporan 59 kematian akibat konsumsi Dettol tidak bisa diverifikasi secara independen. laporan tersebut tidak diberitakan oleh saluran berita yang kredibel. Awalnya berita dilaporkan oleh Kenyan Report, tapi tidak lama kemudian berita dihapus. Daily Sun di Bangladesh memuat berita ini pada 26 Maret sebagai headline, tapi kini sudah dihapus.
Meski tidak bisa diverifikasi apakah Phala mencoba menyembuhkan virus corona dengan Dettol, dia memang pernah membuat jemaatnya meminum disinfektan di masa lalu. pada 2018, Phala meminumkan deterjen Jik dengan mengklaim deterjen itu adalah darah Yesus. Pada 2016, Phala membuat pengikutnya meminum Dettol untuk menyembuhkan penyakit meski dia tahu hal itu berbahaya.
Laman Politifact juga menyoroti pemberitaan tersebut. Menurut laman ini, tidak ada bukti 59 orang meninggal usai meminum Dettol untuk mencegah virus corona. Politifact membenarkan Phala membuat pengikutnya meminum Dettol untuk menyembuhkan penyakit, tapi tidak ada laporan orang meninggal.
AFP mengatakan tidak bisa memverifikasi apakah Phala benar meminumkan disinfektan kepada jemaatnya. Namun, juru bicara polisi Brigadir Vishnu Naidoo mengatakan klaim tersebut salah dan membantah ada investigasi atas tewasnya 59 orang terkait konsumsi Dettol.
Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah menyatakan artikel tersebut sebagai disinformasi. Foto dan berita tersebut tidak ada kaitannya dengan wabah virus corona Covid-19.