Jumat 27 Mar 2020 10:44 WIB

Orang Terjangkit Virus Corona Bepergian, Bagaimana Hukumnya?

Jika terjangkit wabah di satu daerah, orang yang ada di daerah tersebut jangan keluar

Rep: Andrian Saputra/ Red: A.Syalaby
Pengendara motor melintasi gerbang perbatasan di Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Kamis (26/3/2020). Aktivitas di daerah itu terlihat lengang usai edaran dari pemerintah untuk kerja dari rumah dan menghindari kerumunan massa guna mencegah penyebaran wabah virus corona (COVID-19), dimana Provinsi Gorontalo telah ditetapkan status siaga darurat bencana non-alam
Foto: ANTARA/Adiwinata Solihin
Pengendara motor melintasi gerbang perbatasan di Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Kamis (26/3/2020). Aktivitas di daerah itu terlihat lengang usai edaran dari pemerintah untuk kerja dari rumah dan menghindari kerumunan massa guna mencegah penyebaran wabah virus corona (COVID-19), dimana Provinsi Gorontalo telah ditetapkan status siaga darurat bencana non-alam

REPUBLIKA.CO.ID, Sejumlah negara telah meningkatkan status kewaspadaannya menyusul semakin meluasnya wabah  virus corona atau covid-19. Bahkan Arab Saudi sampai mengeluarkan kebijakan untuk menutup sementara waktu kedatangan peziarah umrah maupun wisatawan dari luar Arab Saudi sebagai upaya pencegahan. Bagaimana sebaiknya seorang muslim menyikapi merebaknya virus Corona? Bolehkah seseorang yang terkena virus menular mematikan seperti corona bepergian?

Wakil Ketua Umum Persatuan Islam (Persis), KH Jeje Zaenuddin menjelaskan bagi orang yang beriman wajib menyikapi segala hal termasuk merebaknya virus Corona yang membuat jatuhnya banyak korban dengan berpijak pada keyakinan tentang qadha dan qadar Allah. Tujuannya, agar tidak menimbulkan ketakutan, kepanikan, kesedihan berlebih hingga putus asa ketika tertimpa malapetaka atau pun wabah penyakit. Namun demikian sebaliknya seseorang tidak boleh congkak dan takabur. Terlebih karena tidak terkena wabah. 

Sebagaimana dituliskan dalam surat Al Hadid 22-23: "Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan tidak pula pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab Lauhul Mahfuzh sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Kami jelaskan yang demikian itu supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri."

Menurut Kiai Jeje Islam telah memberi tuntunan yang sangat bijak dan adil terkait sikap yang harus diambil manakala terjadi wabah penyakit seperti wabah virus corona. Kiai Jeje menjelaskan dalam beberapa hadits disebutkan bahwa jika terjangkit wabah di suatu daerah maka orang yang ada di daerah tersebut jangan keluar dan orang dari luar jangan masuk ke daerah tersebut dalam upaya melokalisir wabah tersebut.