REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Penjahit pakaian pria dan wanita di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo beralih memproduksi dan menjual masker kain akibat pandemi virus corona baru atau Covid-19. Salah seorang penjahit di Albar Tailor, Titin di Gorontalo, Rabu (1/4), mengatakan sejak seminggu lalu, tempat menjahitnya sepi akibat ramainya penyebaran virus corona di sejumlah negara dan daerah di Indonesia.
"Oleh karena itu saya melihat peluang yang ada dengan membuat dan menjual masker berbahan kain, karena jahitan sedang sepi," ujarnya.
Ia mengaku untuk satu masker kain dijual dengan harga Rp 10 ribu, dan harga masih bisa diturunkan jika memesan dengan jumlah yang banyak. "Untuk satu masker pembuatannya sekitar lima menit, dalam sehari biasanya terjual lima hingga sembilan buah, namun ada juga yang memesan lusinan, seperti dari toko atau pabrik," ungkapnya.
Ia berharap masker yang dijual tersebut mampu untuk melindungi warga dan bisa berguna ditengah gencarnya pencegahan penyebaran Covid-19.
Sementara itu, salah seorang warga Gorontalo, Jufri mengaku senang bisa membeli masker untuk melindungi mulut dan hidung. "Saat ini masker di apotek sudah langka, kosong dimana-mana, oleh karena itu dengan adanya masker kain ini semoga bisa berguna dan tidak terkena virus corona," ujarnya.