Kamis 02 Apr 2020 16:42 WIB

PBB: Covid-19 Ujian Terbesar Sejak Perang Dunia II

PBB juga mengingatkan potensi dampak jangka panjang akibat pandemi corona.

Red: Yudha Manggala P Putra
Sekjen PBB Antonio Guterres
Foto: AP Photo/Mary Altaffer
Sekjen PBB Antonio Guterres

REPUBLIKA.CO.ID, PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA -- Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan bahwa wabah virus corona baru, Covid-19, sebagai ujian terbesar yang dihadapi dunia setelah Perang Dunia Kedua. PBB juga memperingatkan potensi dampak jangka panjang akibat pandemi sehingga masyarakat internasional perlu meningkatkan kerja sama untuk memeranginya.

"Covid-19 adalah ujian terbesar yang kita hadapi bersama sejak Perserikatan Bangsa-Bangsa terbentuk," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres ketika meluncurkan laporan minggu ini untuk menanggapi krisis virus corona.

PBB didirikan 75 tahun yang lalu, setelah Perang Dunia Kedua. Laporan PBB yang diluncurkan Guterres itu antara lain berisi imbauan agar negara-negara mengikuti pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta menjalankan langkah kesehatan secara cepat untuk menghentikan penyebaran virus, termasuk dengan meningkatkan pengujian, karantina, dan perawatan.

"Kita masih sangat jauh dari keadaan ideal untuk bisa secara efektif memerangi Covid-19 di seluruh dunia dan mengatasi dampak negatifnya," kata Guterres kepada wartawan saat konferensi pers melalui video.

Guterres mengatakan ia terutama sangat mengkhawatirkan Afrika dan mendesak negara-negara maju untuk berbuat lebih banyak bagi negara-negara yang kurang siap.

Menurut data Reuters, sedikitnya sudah 878.000 orang di seluruh dunia yang mengidap virus corona baru dan lebih dari 43.000 orang meninggal.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement