REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Organisasi Kerjasama Islam (OKI) akan mengadakan pertemuan darurat melalui konferensi video dengan anggota komite tentang kesehatan untuk memerangi Covid-19 pada Kamis depan. Pertemuan itu akan diadakan berkoordinasi dengan Uni Emirat Arab (UEA), Ketua Konferensi Menteri Kesehatan Islam Ketujuh.
Sekretaris Jenderal OKI Dr. Yousef Al-Othaimeen mengatakan, pertemuan tersebut digelar pertama kalinya untuk membahas pandemi corona yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dihadapi negara-negara anggota OKI. Anggota komite akan membahas upaya negara-negara anggota dalam menghadapi pandemi tersebut.
Ia melanjutkan, tujuan dari pertemuan tersebut adalah untuk berbagi informasi dalam menangani pandemi Covid-19. Serta untuk mengembangkan strategi baru bagaimana cara memperlambat dan menahan penyebarannya di negara-negara anggota OKI.
Negara-negara OKI di antaranya Arab Saudi, UEA, Maladewa, Pakistan, Mauritania, Chad, Turki, Mesir, Malaysia, Indonesia, dan Sudan.
Sekretaris Jenderal OKI, Yousef Al-Othaimeen sebelumnya telah mendesak pemerintah negara-negara anggota OKI, lembaga penelitian dan cendekiawan Muslim untuk berkoordinasi dalam upaya menemukan vaksin Covid-19. Menurutnya dunia Islam tidak boleh berdiam diri sementara negara-negara lain di dunia tengah berusaha mencari pengobatan untuk krisis global tersebut. Al-Othaimeen juga sangat percaya dengan inovasi, kapasitas produksi, dan kader umat Islam.