REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Sekerataris Daerah (Sekda) Kota Padang Amasrul mengatakan pemerintah kota Padang mengharapkan peran aktif mubaligh untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai bahaya dari virus corona atau covid-19. Karena setelah adanya imbauan buat solat berjemaah lima waktu sehari semalam dan sholat Jumat supaya di rumah saja, masih ada masyarakat yang tetap datang ke masjid.
"Maka itu kita sangat mengharapkan para mubaligh, ustadz dan tokoh-tokoh agama di Kota Padang membantu pemerintah mensosialisasikan tentang bahaya covid-19 ini kepada jamaah dan masyarakat," kata Amasrul, Selasa (7/4).
Amasrul menjelaskan Pemko Padang sudah melakukan berbagai upaya untuk memutus rantai penularan covid-19 di Ibu Kota Sumatera Barat tersebut. Mulai dari penyemprotan disinfektan, mewajibkan memakai masker setiap keluar rumah, meliburkan sekolah dan lain-lain.
Sekarang Pemko Padang tambah Amasrul berharap para pemuka agama agar turut mensosialisasikan bahaya corona. Karena bila ada warga yang terjangkit, bahaya bukan untuk orang terjangkit saja, tapi juga bagi warga di sekitarnya terutama keluarga.
Amasrul menambahkan warga Kota Padang yang terdampak secara sosial ekonomi dari wabah virus corona tersebut diprediksi sebanyak lebih kurang 390 ribu jiwa. Mereka kehilangan mata pencarian karena tempat mereka mencari nafkah banyak yang tutup akibat upaya antisipasi merebaknya virus tersebut.
Pemko Padang sekarang sedang menggalang dana dari BUMN dan BUMD dan organisasi sosial lainnya supaya ikut membantu masyarakat terdampak covid-19.
"Kita tentunya sangat butuh dukungan dari semua pihak termasuk tokoh agama sesuai kapasitas masing-masing. Semoga kita semua menyikapinya secara baik dan mata rantai penyebaran covid-19 dapat kita
tekan dari hari ke hari. Insya Allah, dengan komitmen dan dukungan kita semua covid-19 ini segera berakhir," ujar Amasrul.