REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jawa Barat menyalurkan bantuan 5 ribu unit polymerase chain reaction (PCR) diagnostic test kit atau swab test kit Covid-19 kepada Pemprov Jabar.
Ribuan unit swab test kit ini merupakan bagian dari bantuan internasional dari LG Korea yang kemudian disampaikan melalui Menteri Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia untuk kemudian disalurkan ke seluruh Indonesia.
Bantuan diserahkan langsung Ketua Umum Hipmi Jabar, Surya Batara Kartika kepada Gubernur Jabar, Ridwan Kamil di Rumah Dinas Gubernur Jabar, Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Selasa (7/4).
Menurut Ketua Umum Hipmi Jabar, Surya Batara Kartika, berdasarkan arahan Gubernur Ridwan Kamil (Emil), Hipmi Jabar berupaya menjembatani dan berkoordinasi dengan pihak Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi serta BKPM untuk melakukan upaya jemput bola agar sebagian kuota swab test tersebut dapat segera tiba di Jabar.
Menurutnya, upaya jemput bola ini sangat mendesak untuk dilakukan mengingat bantuan swab test tersebut sangat terbatas, yakni hanya 50.000 unit. Sehingga, keberhasilan untuk menggeser 5.000 unit swab test ke Jabar merupakan suatu hal yang berarti di tengah upaya melawan pandemi Covid-19.
"Hal ini diaffirmasi Kang Emil melalui pesan video beliau menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada Bang Bahlil (Menteri BKPM, Bahlil Lahadalia) atas bantuan swab test ini," kata Surya.
Selain itu, Emil juga menyatakan akan sesegera mungkin menggunakan alokasi bantuan swab test ini untuk mememetakan dan menekan penyebaran Covid-19 di Jabar.
Surya mengatakan, inisiatif jemput bola ini merupakan salah satu bentuk kerja bersama Hipmi Jabar untuk memerangi pandemi Covid-19. Terlebih, kata Surya, anggota Hipmi Jabar sempat merasakan imbas dan terbebani status orang dalam pemantauan (ODP). "Hal ini harus menjadi peringatan dini serta pelecut agar terus bergerak melawan pandemi ini," katanya.
Dalam upaya melawan pandemi Covid-19, berbagai program telah dijalankan. Secara nasional, BPP Hipmi telah menginstruksikan Hipmi di setiap daerah melakukan pendataan produsen dan supplier alat pelindung diri (APD). Terutama, dari kalangan UMKM untuk kemudian direkomendasikan kepada pemerintah dan jajaran gugus tugas penanganan Covid-19 untuk memastikan kelancaran stok kebutuhan APD dalam penanganan Covid-19.
Ketua Umum BPP Hipmi, Mardani H Maming juga secara khusus telah membangun komunikasi terkait kendala perizinan yang dialami beberapa produsen APD lokal yang berujung dengan solusi jaminan kemudahan pengurusan perizinan yang akan dimediasi langsung oleh BKPM sebagai troubleshoot izin dari Kementerian Kesehatan (kemenkes).
"Khusus di Jabar, kami akan segera menyambut peluang bantuan tersebut dengan mendirikan UMKM Crisis Centre untuk mengakomodasi dan mendampingi UMKM selama masa darurat bencana hingga bersama-sama nanti membantu untuk bangkit kembali pasca bencana ini," katanya.
Surya menegaskan, terdapat dua hal simultan yang secara kolaboratif harus diusahakan semua pihak. Pertama, menanggulangi penyebaran Covid-19 dengan fokus pada bantuan-bantuan bidang kesehatan. Kedua, secara paralel membantu meminimalisasi dampak ekonomi yang terjadi di masyarakat.
"Hipmi melalui Satgas Hipmi Jabar Peduli Covid-19 mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama memikirkan dan memberikan solusi kepada kedua hal tersebut. Lawan kita jelas tidak mudah kalah, tapi bersama kita pasti bisa," katanya.
Perlu diketahui, BKPM telah menerima sumbangan bantuan penanggulangan wabah Covid-19 dari LG untuk pemerintah Indonesia. Sebanyak 50 ribu unit PCR diagnostic test kit telah tiba di Indonesia langsung dari Korea Selatan, Minggu, 5 April 2020.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia kemudian menyerahkan secara simbolis donasi tersebut kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diwakili oleh Inspektur BNPB Tetty Saragih di Kantor BKPM, Senin 6 April 2020 kemarin.
Bantuan 50 ribu unit PCR diagnostic test kit ini akan diberikan kepada BNPB sebanyak 20 ribu unit, untuk rumah sakit yang dikelola BUMN sebanyak 20 ribu unit, Gubernur Jabar sebanyak 5 ribu unit, dan 5 ribu unit sisanya akan disalurkan ke daerah Bekasi dan Depok.