REPUBLIKA.CO.ID, oleh Antara, Nugroho Habibi
Pemerintah Korea Selatan (Korsel) membantu Indonesia dengan mengirimkan alat tes virus corona atau Covid-19 karena dianggap sebagai "teman sejati dan sehati". Duta Besar Korsel untuk Indonesia Kim Chang Beom mengatakan bantuan penanganan Covid-19 di Indonesia merupakan simbol kemitraan strategis.
"Indonesia dan Korea Selatan adalah teman sejati dan teman sehati, teman sehati adalah teman dekat di saat suka dan duka," kata Kim saat menyerahkan bantuan secara simbolis di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (8/4).
Bantuan berupa 300 unit sprayer dari Negeri Ginseng diserahkan Kim Chang Beom secara simbolis kepada Harmensyah, Sekretaris Umum Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pemerintah Korsel sendiri, dikatakan Kim, berkomitmen secara total untuk mengalokasikan berbagai bentuk bantuan dengan nilai total 500 ribu dolar AS.
Ke depannya, ditambahkan dia, kiriman dari Korsel akan berupa bantuan alat tes Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dapat digunakan untuk pekerja medis dan kesehatan Indonesia di garis depan.
Kim menyampaikan Pemerintah Korsel merasa senang telah memberikan bantuan kemanusiaan bagi Indonesia untuk menangani pandemi Covid-19. Kim menambahkan, Korsel membantu alat tes berupa Kit PCR untuk Indonesia yang akan digunakan petugas medis sebagai garda terdepan menangani pasien Covid-19.
Harmensyah menyampaikan ucapan terima kasih atas nama Pemerintah Indonesia kepada Korsel terkait bantuan tersebut. Harmensyah menyebutkan bantuan dari Korsel akan didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Sebanyak 50 ribu alat tes pemeriksaan PCR Covid-19 dari Korsel tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta) pada Ahad (5/4). Peralatan tersebut diangkut dengan menggunakan maskapai Garuda Indonesia GA879.
PCR lebih dikenal dengan tes swab. Tes ini merupakan salah satu metode pemeriksaan Covid-19 yang dilakukan dengan mengambil sampel cairan dari saluran pernapasan. Peneliti di laboratorium kemudian akan mencari genom virus dalam sampel yang diambil dari jaringan tubuh.
In Picture: Swab Test Covid-19 di Depok
Berebut impor
Korsel menjadi negara yang suskes menekan angka persebaran virus corona dengan menggelar tes massal virus corona dan melakukan penelusuran pasien. Korsel juga mampu memproduksi alat tes Covid-19 secara massal.
Kesuksesan itu membuat negara-negara lain ingin mengimpor alat buatan Korsel. Menurut laporan Reuters, Rabu (1/4), terdapat pejabat Kementerian Luar Negeri Korsel yang mengatakan menerima permintaan dari 121 negara untuk alat tes penguji virus corona.
“Kami mendapatkan banyak permintaan dari berbagai negara karena kami telah membangun pengalaman sejak awal wabah. Jumlahnya, yang sekarang menjadi 121 negara, meningkat dari hari ke hari,” kata pejabat yang enggan disebutkan namanya.
Korsel telah membentuk satuan tugas untuk menentukan bantuan, dan ekspor tes massal maupun bantuan kemanusiaan lainnya. Meskipun tak merinci, namun Amerika Serikat dan Italia dipastikan masuk dalam negara-negara itu.
Diketahui, Presiden AS Donald Trump meminta Korsel untuk memasok perangkat medis diantaranya alat tes dan ventilator. Dengan begitu, Trump menjanjikan membantu perusahaan Korsel untuk mendapatkan persetujuan regulator AS.
Pemerintah Korsel telah meminta perusahaan biotek untuk meningkatkan kapasitas produksi tes massal kit untuk memenuhi lonjakan permintaan. Saham di beberapa perusahaan terkemuka hampir tiga kali lipat sejak awal tahun diantaranya.
Korsel juga menganalisis tes coronavirus dari penyedia layanan kesehatan, Mehilainen di Finlandia. Korsel juga mengirim 18 ribu sampel ke negara itu selama dua pekan pada awal April.
Mehilainen, satu dari sejumlah perusahaan terbesar Finlandia yang menjadi klien Korsel, menyatakan, pihaknya bekerja sama dengan laboratorium Korsel dan menerbangkan sampel pada penerbangan Charter Finnair.
"Pengetahuan di Korea Selatan bermutu tinggi dan ada kapasitas untuk pengujian," kata Mehilainen dalam sebuah pernyataan.