Jumat 10 Apr 2020 10:06 WIB

Tahanan di Ekuador Diminta Membuat Peti Mati Korban Corona

Ekuador kekurangan peti mati karena tingginya jumlah kematian akibat virus corona.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Salah satu peti kardus yang siap distribusikan untuk mengantikan peti kayu di Guayaquil, Ekuador, Ahad (5/4). Balai Kota Guayaquil telah mulai membagikan peti mati kardus untuk  mengatasi kekurangan peti mati kayu sebagai akibat dari darurat kesehatan yang disebabkan oleh COVID-19
Foto: EPA-EFE/Marcos Pin
Salah satu peti kardus yang siap distribusikan untuk mengantikan peti kayu di Guayaquil, Ekuador, Ahad (5/4). Balai Kota Guayaquil telah mulai membagikan peti mati kardus untuk mengatasi kekurangan peti mati kayu sebagai akibat dari darurat kesehatan yang disebabkan oleh COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, QUITO -- Ratusan tahanan di Ekudor membuat peti mati untuk membantu menutupi kekurangan suplai di Guayaquil, yang merupakan kota terbesar di negara itu. Guayaquil merupakan salah satu episentrum pandemi virus corona di Amerika Latin dan mencatatkan jumlah kematian yang cukup tinggi.

Para tahanan di Ambato, sebuah kota di selatan ibu kota Quito akan membuat peti mati dengan menggunakan kayu yang disita oleh otoritas lingkungan, sebagai bagian dari upaya anti-deforestasi. Rencananya, peti mati akan mulai dikirim pada minggu depan ke Provinsi Guayas selatan, yang memiliki jumlah kasus virus corona hingga 68 persen.

Baca Juga

"Kementerian Lingkungan Hidup menyumbangkan kayu sitaan, yang akan digunakan untuk tujuan lain untuk tujuan mulia: Memberikan peti mati kayu kepada keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai," kata Menteri Lingkungan Hidup Juan DeHowitt dalam sebuah pernyataan.

Para tahanan akan membuat peti mati secara manual menggunakan 734 meter kubik kayu yang disita dalam sejumlah operasi sebelum pandemi virus corona. Sejauh ini, belum ada kasus virus corona yang dikonfirmasi di seluruh penjara di Ekuador.

Otoritas penjara telah membatasi kunjungan untuk mencegah pandemi virus corona. Penjara di Ekuador diketahui memiliki populasi sekitar 39 ribu tahanan.

Pandemi virus corona tipe baru atau Covid-19 telah menyebabkan suplai peti mati di Guayaquil berkurang drastis. Hal itu mendorong sejumlah keluarga untuk menguburkan keluarga mereka dengan kotak kardus yang disumbangkan oleh perusahaan swasta. Beberapa keluarga mengeluhkan tingginya biaya untuk peti mati dan pemakaman di kota tersebut.

Presiden Lenin Moreno mengatakan, jumlah kematian akibat virus corona di provinsi Guayas dapat meningkat hingga 3.500. Oleh karena itu, pihak berwenang telah membuat pemakaman umum darurat dan mengatur harga pemakaman. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement