Sabtu 11 Apr 2020 10:38 WIB

Pemanfaatan Alsintan Saat Panen, Solusi di Tengah Pandemi

Penggunaan mesin combine harvester meminimalisasi interaksi dengan banyak orang

Petani menggunakan mesin combine harvester untuk memanen padi.
Foto: Kementan
Petani menggunakan mesin combine harvester untuk memanen padi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah pandemi corona, Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan pangan untuk masyarakat Indonesia dengan mendorong produksi pangan pada Maret-April 2020. Penyuluh, petani, dan petugas lapangan diminta tetap menjalankan aturan social distancing dan melarang masyarakat melakukan kegiatan di luar rumah tanpa keperluan mendesak.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan menyampaikan pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak boleh terhenti. Untuk itu petani sebagai pejuang dan garda terdepan dalam penyediaan pangan, tetap melakukan kegiatan olah tanah, olah tanam hingga panen padi.

Untuk itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan para penyuluh, petani, dan petugas lapangan diminta juga untuk melakukan upaya pencegahan penularan Covid 19. Aturan menjaga jarak dan interaksi yang sifatnya berkerumun serta rajin mencuci tangan dengan sabun harus dipatuhi.

"Namun, sebagai pejuang dan garda terdepan dalam penyediaan pangan, petani yang harus tetap keluar rumah untuk mengejar produksi panen mendapatkan solusi dalam melakukan pekerjaannya," ujar Dedi.

Seperti halnya Kelompok Tani Pelita, Kelurahan Mata Air, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, yang menggunakan mesin berteknologi untuk memanen padi di areal sawahnya. Ketua Poktan Pelita, Mohamad Saleh Anwar, mengatakan, “Dengan adanya pembatasan jarak fisik untuk mengurangi resiko penyebaran virus, kami lebih mengandalkan combine harvester sebagai mesin panen.”

Pada kesempatan yang sama, Marsel Nagung SPt sebagai penyuluh pendamping lapangan mengatakan panen menggunakan mesin combine harvester cukup memakan waktu enam jam dengan dua orang saja. "Secara biaya, dengan menggunakan mesin combine harvester lebih hemat biaya sampai 50 persen daripada menggunakan tenaga manusia secara manual,” ujar Marsel.

“Penggunaan mesin combine harvester selain mempercepat proses panen, hemat biaya dan tenaga, juga salah satu cara menangkal penyebaran virus corona karena meminimalisasi interaksi dengan banyak orang,” kata Marsel menutup pembicaraan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement