REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Bank BJB menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2019 di Menara Bank BJB, Kota Bandung, Kamis (16/4). Dalam RUPST dengan format sesuai protokol kesehatan Covid-19, disepakati perseroan membagikan dividen senilai Rp 925,04 miliar atau sebesar Rp 94,02 per-lembar saham.
Nilai dividen itu setara dengan rasio 60 persen dari laba bersih tahun 2019 yang dibukukan sebesar Rp 1,56 triliun. RUPST dihadiri oleh para pemegang saham BJBR. Seluruh pemegang memberikan persetujuan laporan tahunan direksi mengenai keadaan dan jalannya perseroan, termasuk laporan keuangan dan laporan pelaksanaan tugas pengawasan Dewan Komisaris.
Dengan permufakatan tersebut, maka hasil RUPST mengamanatkan pelepasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang dijalankan selama tahun buku 2019.
Seluruh shareholder seri A yang terdiri dari 34 kepala daerah provinsi/kabupaten/kota se-Jawa Barat dan Banten, serta pemegang saham publik mengikuti dengan khidmat RUPST kali ini. Persetujuan atas laporan tahunan perseroan juga disertai dengan kesepakatan penetapan penggunaan laba bersih perseroan untuk pembagian dividen tahun buku 2019.
Tidak hanya dividen dan laporan tahunan, menurut Dirut Bank BJB Yuddy Renaldi, RUPST juga menyepakati penunjukan kantor akuntan publik. Akuntan publik itu akan berperan mengaudit laporan keuangan perseroan tahun buku 2020, laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum, persetujuan atas pengkinian rencana aksi (recovery plan), persetujuan atas perubahan peraturan dana pensiun, serta penetapan remunerasi pengurus.
Sementara untuk agenda perubahan pengurus perseroan, tutur Yuddy, peserta rapat sepakat menunda pengisian jabatan direktur komersial dan UMKM. ‘’Alhamdulillah, RUPST tahun buku 2019 berjalan lancar,’’ ujar Yuddy dalam siaran pers, Kamis (16/4).
Sepanjang 2019, papar Yuddy, Bank BJB berhasil mempertahankan kinerja positif dengan raihan laba bersih sebesar Rp 1,56 triliun. Pertumbuhan laba tersebut, lanjut dia, diikuti penambahan nilai aset yang turut terkatrol dengan total nilai aset sebesar Rp123,5 triliun, atau tumbuh sebesar 2,8 persen year on year (y-o-y).
Yuddy menyebutkan, sektor kredit yang menjadi ujung tombak utama perseroan dalam mendongkrak pendapatan, juga tumbuh 8,7 persen y-o-y, atau menjadi Rp 81,9 triliun. Pertumbuhan total kredit tersedbut, imbuh dia, berada di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional yang berada di kisaran 6,97 persen (per November 2019).
Sementara dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perseroan bertumbuh sebesar 2,7 persen y-o-y, atau menjadi sebesar Rp 89,3 triliun. Pertumbuhan DPK ini didorong bertambahnya porsi dana murah atau current account saving account (CASA) di level 49,6 persen.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB Widi Hartoto menambahkan, rangkaian raihan kinerja positif ini menjadi catatan tersendiri bagi Bank BJB. Kata dia, keberhasilan tersebut tidak bisa dilepaskan dari strategi ekspansi dan komitmen perseroan yang teguh pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
Hasilnya, kurva pertumbuhan berkualitas dan berkelanjutan selalu berhasil terjaga dan terakselerasi. ‘’Capaian kinerja yang telah diukir itu membuktikan kualitas dan kapasitas insan perseroan dalam mengelola dan menjaga marwah Bank BJB sebagai BPD terbesar yang berada dalam kelompok 15 besar bank elite nasional,’’ ujar Widi.